Mencuci Batik, Ikuti Tips dari Desainer Barli Asmara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Desainer Barli Asmara memeriksa baju rancangannya setelah dicuci dalam mesin cuci yang mempunyai fitur khusus batik dan hijab. TEMPO/Nia Pratiwi

Desainer Barli Asmara memeriksa baju rancangannya setelah dicuci dalam mesin cuci yang mempunyai fitur khusus batik dan hijab. TEMPO/Nia Pratiwi

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang memilih membiarkan kain batik teronggok di lemari ketimbang menggunakannya dan pada akhirnya mesti mencuci. Mereka khawatir proses pencucian membuat warna kain batik cepat pudar dan tak lagi awet.

Baca juga:
Dian Pelangi Kenalkan Jenis Batik Baru, Batik Kuas
Membedakan Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Cetak

Perancang busana Barli Asmara biasanya menggunakan jasa cuci atau laundry untuk membersihkan busana buatannya, termasuk yang terbuat dari kain batik. Dia memilih metode cuci kering atau dry clean. Namun saat ini, dia juga tak ragu mencuci kain batik dengan mesin cuci.

"Beberapa baju batik punyaku dari bahan viscose, dobby, dan satin, biasanya di-dry cleaning. Tapi sekarang aku terbantu dengan teknologi mesin cuci khusus," ujar Barli Asmara dalam peluncuran Electrolux UltraEco Front Load Washer di Jakarta.

Meski menggunakan mesin cuci, Barli mengingatkan agar batik dengan warna dan motif tertentu direndam lebih dulu untuk melihat seberapa besar kadar lunturnya. Selain itu, pakaian berbahan batik sebaiknya dicuci sesuai penggunaannya.

Fashion blogger Lulu Elhasbu (dua dari kiri), Barli Asmara dan Presiden Direktur Electrolux Indonesia Iffan Suyanto dalam peluncuran mesin cuci terbaru UltraEco Front Load Washer di Jakarta, Kamis 14 Desember 2017. TEMPO/Nia Pratiwi

Jika hanya sekali dipakai dan tidak kotor, Barli menyarankan agar tidak langsung dicuci. "Misalnya, setelah dipakai enggak bau, enggak kena keringat, bisa dipakai lagi, jangan langsung dicuci. Tapi, kalau basah, kena lumpur, dan kotor tentu perlu dicuci," ujarnya.

Pisahkan proses mencuci batik berwarna terang dengan yang gelap. Untuk deterjen yang digunakan tidak perlu deterjen khusus, tapi dapat menggunakan deterjen bubuk atau cair dengan pemakaiannya tidak perlu terlalu banyak. Untuk proses penjemuran tidak disarankan menjemur batik di bawah sinar matahari langsung. Hal tersebut untuk mencegah warna batik lebih cepat memudar.

Ilustrasi kain batik. Shutterstock

Lebih lanjut, Barli mengingatkan ketika memakai batik tidak menyemprotkan parfum langsung pada kain batik. "Memakai batik dari bahan viscose, sutra, sebaiknya jangan pakai parfum karena bahan-bahan kimia di dalamnya bisa merusak warna batik," ujarnya. Selain itu, jangan sampai batik bersentuhan dengan perhiasan yang bisa tersangkut pada kain.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."