Belanja Furnitur Ramah Anak, Jangan Lihat Gambar Lucu Saja Bunda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Kamar bermain dan belajar bagi anak kembar Ricky Martin, Matteo dan Valentino. Dailymail.co.uk

Kamar bermain dan belajar bagi anak kembar Ricky Martin, Matteo dan Valentino. Dailymail.co.uk

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika hendak belanja furnitur, kita biasanya melihat bentuk, warna, bahan atau materialnya, dan bagaimana cara memasangnya di rumah agar praktis dan tak perlu memanggil tukang. Khusus untuk furnitur yang akan digunakan anak, misalnya meja belajar, tempat tidur, lemari, atau ada anak kecil di rumah, maka bunda mesti lebih selektif dalam memilih furnitur.

Baca juga:
Step by Step Belanja Online yang Aman dan Nyaman

Arsitek Fransisca Wungu Prasasti mengatakan, pasangan muda yang sedang mengisi rumah mesti memperhatikan kebutuhan anak mereka, terutama yang masih balita. "Keamanan dan keselamatan si kecil dapat dipenuhi dengan memilih furnitur yang ramah anak," ujarnya.

Setidaknya ada tiga rambu yang mesti diperhatikan orang tua ketika hendak membeli furnitur untuk anak. Pertama materialnya. Bahan furnitur penting untuk mengetahui apakah akan aman atau tidak dari noda. Sebab bukan tidak mungkin ada makanan atau minuman anak yang tercecer atau tumpah dan mengenai furnitur. Jadi, pertimbangkan apakah furnitur mudah dibersihkan atau tidak.

Pintar Memilih Furnitur di Unit Studio

Kedua, bentuk atau desainnya. Usahakan tidak memilih furnitur yang ujungnya tajam karena berbahaya untuk anak-anak. Dan ketiga, pilih furnitur dengan fitur yang memberikan keamanan. Untuk meja belajar misalnya, terdapat celah untuk meletakkan kabel peranti elektronik sehingga tidak terurai di meja.

Kabel yang terurai bisa menjadi mainan hewan pelirahaan seperti kucing atau anjing. Jika digigit, maka kabel terkelupas dan berbahaya. Supaya kabel peranti elektronik tersusun rapi, Direktur HighPoint Group, Wilinton Sutamin memperkenalkan Case yang berbentuk furnitur modular.

"Furnitur Case di HighPoint Group menerapkan konsep modular dengan beragam ukuran modul untuk konfigurasi desain. Konsumen tak perlu repot mencari tukang, mengukur, hingga mengontrol pembuatannya," kata Wilinton. "Kami menghadirkan konsep Minimalis, Nature, dan Urban."

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."