Advertisement
Advertisement
Advertisement

12 Tanda Kamu Pacaran dengan Pria Kekanak-kanakan, Enggak Banget!

foto-reporter

Reporter

google-image
Ilustrasi perempuan tidak menanggapi laki-laki. Foto: freepik

Ilustrasi perempuan tidak menanggapi laki-laki. Foto: freepik

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita semua pasti pernah bertemu sosok pria yang -meski usia dan penampilannya dewasa- namun perilakunya jauh dari matang atau kekanak-kanakan. Mereka bisa saja menawan, lucu, dan tampak menyenangkan di awal hubungan. Tapi seiring waktu, kamu mulai merasa seperti menjadi ibunya, bukan pasangannya.

Pria seperti ini sering disebut sebagai “man child” pria yang secara emosional dan perilaku belum benar-benar tumbuh dewasa. Mungkin dia tidak tahu cara mencuci baju, selalu lupa bayar tagihan, atau panik setiap kali kamu membicarakan masa depan. Kadang, dia bahkan merasa dunianya runtuh hanya karena hal-hal sepele.

Psikoterapis Dr. Jenn Mann menyebut tipe pria ini sebagai seseorang yang tampaknya tak pernah benar-benar meninggalkan fase remaja. Mereka bisa lucu dan penuh pesona, tapi sayangnya juga bisa membuatmu kelelahan secara emosional karena harus terus mengurus mereka.

Berikut ini 12 tanda kamu sedang pacaran dengan seorang man child atau pria yang kekanak-kanakan:

1. Rumahnya Selalu Berantakan

Dari tumpukan cucian yang tak pernah disentuh, piring kotor di mana-mana, hingga kamar yang terlihat seperti baru dilanda badai rumahnya mencerminkan kekacauan pribadinya.

2. Masih Bertingkah seperti Anak Kuliahan

Dia suka pesta berlebihan, lelucon kekanak-kanakan, dan tidak bisa serius dalam momen penting.

3. Selalu Punya Alasan

Segala kesalahan bukan karena dia. Terlambat? Karena macet. Lupa? Karena terlalu sibuk. Gagal bayar tagihan? Karena bank-nya error.

4. Kacau Secara Finansial

Ia sulit mempertahankan pekerjaan, impulsif saat belanja, dan selalu menghindar dari tanggung jawab keuangan.

5. Kecanduan Ganja, Game, atau Pornografi

Menghabiskan waktu berjam-jam dengan pelarian digital dan menghindari interaksi emosional yang sehat.

6. Tidak Bisa Diandalkan

Dia berjanji datang tapi lupa. Bilang akan bantu, tapi akhirnya kamu yang kerja. Dia hadir hanya saat menyenangkan tidak saat kamu butuh.

7. Gagal Menghadapi Kritik

Setiap kali kamu menyampaikan keluhan atau masukan, dia langsung tersinggung, marah, atau malah menyalahkan kamu.

8. Tidak Bisa Mengelola Stres

Hal-hal kecil bisa membuatnya marah besar atau putus asa. Reaksinya berlebihan dan tidak dewasa.

9. Takut Bicara Masa Depan

Topik seperti menikah, anak, atau rencana jangka panjang membuatnya kabur atau berubah topik.

10. Tak Bisa Menjalankan Tugas Dewasa

Hal-hal sederhana seperti membuat janji dokter, menyiapkan makan sendiri, atau mencuci baju pun seolah jadi beban besar baginya.

11. Pura-pura Tak Tahu

Dia berpura-pura tak tahu cara melakukan sesuatu agar kamu yang akhirnya menyelesaikan semuanya.

12. Kamu Terus yang Menegur

Kamu merasa harus terus mengingatkan, menegur, bahkan membentak hanya agar dia bertindak. Ini melelahkan, bukan cinta yang sehat.

Jadi, Apa yang Harus Kamu Lakukan?

Jika kamu mengenali banyak tanda ini dalam hubunganmu, pertimbangkan kembali. Hubungan seharusnya saling mendukung, bukan satu pihak mengasuh pihak lain. Menikahi seorang man child bukanlah solusi justru bisa memperparah dinamika tidak sehat dalam rumah tangga.

Cinta saja tidak cukup. Kematangan emosional adalah kunci. Jika kamu ingin pasangan yang tumbuh bersama, bukan yang terus bergantung padamu seperti anak kecil maka inilah saatnya untuk bersikap tegas.

Pilihan Editor: Lihat Gaya Pacaran Prilly Latuconsina dan Omara Esteghlal yang Penuh Keseruan

INSTYLE 

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement