MAB Kejar Produksi 9.000 Unit Truk Listrik dalam 3 Tahun - gooto_niaga Cantika.com

Advertisement
Advertisement
Advertisement

MAB Kejar Produksi 9.000 Unit Truk Listrik dalam 3 Tahun

foto-reporter

Reporter

google-image
Mobil listrik kecil berbasis baterai berkecepatan rendah (Low Speed Electric Vehicle/LSEV) Metropod garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) hadir di pameran kendaraan listrik PEVS 2022. FOTO: TEMPO/Dicky Kurniawan

Mobil listrik kecil berbasis baterai berkecepatan rendah (Low Speed Electric Vehicle/LSEV) Metropod garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) hadir di pameran kendaraan listrik PEVS 2022. FOTO: TEMPO/Dicky Kurniawan

Advertisement

GOOTO.COM, Jakarta - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) bermitra dengan PT Safast Electric Vehicle Indonesia (SFEV) dalam penjualan kendaraan listrik truk mini lansiran MAB. Tak hanya dalam hal penjualan, kerja sama ini juga mencakup produksi dari truk listrik mini MAB.

MAB dikejar target memproduksi truk listrik mini sebanyak 9.000 unit dalam waktu tiga tahun. Produksinya dimulai pada Juni 2025 dan seluruh unit yang diproduksi tersebut akan diserap oleh Safast.

"Kendaraan listrik truk mini akan melengkapi portofolio produk kendaraan listrik kami sebelumnya seperti bus, truk, sepeda motor, dan lainnya. Hal ini kami lakukan dalam rangka ikut berkontribusi dan mendukung upaya untuk mengurangi polusi udara," kata Direktur Utama MAB Kelik Irwantono.

Truk listrik mini ini akan diproduksi di Demak, Jawa Tengah. MAB sendiri menggelontorkan dana sekitar Rp 60 miliar untuk membangun fasilitas produksi truk listrik mini tersebut.

Kerja sama antara MAB dan Safast ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional. Selain itu, bisa menjadi langkah konkret dalam mendukung transformasi energi dan mobilitas hijau di sektor komersial Indonesia.

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Spanyol 2025: Alex Marquez Juara, Quartararo Akhirnya Podium

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement