Gaya Parenting Raditya Dika, Bermain Peran dan Kenalkan Mainan Lawas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Raditya Dika bersama putrinya/Foto: Instagram/Raditya Dika

Raditya Dika bersama putrinya/Foto: Instagram/Raditya Dika

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Komika, Raditya Dika kerap membagikan gaya parenting melalui videonya bersama anak-anak, baik kegiatan sehari-hari hingga keseruan bermain peran atau role play dan memperkenalkan mainan lawas. Istri Annisa Aziza ini juga terlibat dalam setiap video bermain dengan kedua anaknya, Alinea Ava Nasution dan Askara Asa Nasution.

Pemeran dalam film Single ini membagikan beberapa di antaranya. Pada video reels pertama, ia mengunggah momen saat memperkenalkan mainan lawas berupa lilin warna-warni yang dulu ia mainkan di zamannya kepada anak-anak. Saat itu respons mereka kaget, tetapi saat tahu bisa dibentuk macam-macam baru bisa dinikmati sampai membuat sejumlah planet di semesta. 

Lanjut pada video kedua mereka sepakat bermain peran dengan mengambil setting sebuah salon. Raditya menjadi customer salon, anak pertamanya sebagai kapster yang memotong rambut, sementara anak keduanya juga disilakan ingin menjadi apa. Akhirnya Asa atau dipanggil Aca memilih jadi seorang petugas pemadam kebakaran. Mereka pun asyik bermain peran tanpa script, tetapi secara random sesuai keinginan anak-anak. 

Merujuk metode bermain peran yang dilakukan Raditya, menjadi salah satu cara yang dapat meningkatkan dunia imajinatif. Baik di tempat penitipan anak atau di lingkungan intim di rumah, mendorong anak-anak untuk bermain peran dapat memberikan banyak manfaat. 

Apa itu bermain peran?

Permainan peran adalah aktivitas di mana anak-anak mengambil peran berbeda atau memainkan karakter berbeda yang meniru pengalaman kehidupan nyata atau imajinasi. Ini melibatkan memerankan peran-peran tertentu, menggunakan imajinasi dan kreativitas untuk mewujudkan peran-peran tersebut. Dalam permainan peran, anak-anak menggunakan tubuh, suara, dan tindakan mereka untuk memerankan karakter dan berinteraksi dengan orang lain.

Permainan peran sangatlah menyenangkan dan dapat membuat anak yang paling introvert keluar dari cangkangnya, berbagi waktu yang menyenangkan dengan para pendidik dan teman sebaya serta saudara kandung dan orang tua. Berikut manfaatbya untuk tumbuh kembang anak.

1. Mengembangkan imajinasi

Imajinasi adalah aspek penting dalam perkembangan anak, dan permainan peran menyediakan landasan sempurna untuk pertumbuhannya. Ketika anak-anak mengenakan kostum dan berperan sebagai karakter yang berbeda, mereka memasuki dunia khayalan yang indah.

Anak-anak bisa menjadi bajak laut yang mengarungi lautan lepas, putri di kastil ajaib, atau dokter yang menyembuhkan orang sakit – mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan!

Melalui skenario imajinatif ini, anak-anak dapat bereksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai peran, memperluas keterampilan berpikir kreatif, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar mereka.

2. Perkembangan bahasa

Saat anak-anak terlibat dalam permainan berpura-pura, mereka diharuskan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang biasanya tidak mereka lakukan. Pertukaran percakapan ini membantu mereka mengembangkan kosa kata, tata bahasa, dan keterampilan bercerita.

Apakah mereka menjelajahi hutan hujan yang mempesona, bernegosiasi dalam perburuan harta karun oleh bajak laut, atau menyiapkan dan duduk di pesta teh dengan boneka binatang mereka, anak-anak belajar mengekspresikan pikiran, ide, dan emosi mereka dengan cara yang kreatif dan imajinatif.

Proses ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa mereka tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam komunikasi verbal.

Selain itu, permainan peran dapat membantu mengurangi rasa malu dan meningkatkan keterampilan sosial. Banyak anak yang secara alami introvert atau pemalu, dan permainan peran memberikan ruang aman bagi mereka untuk keluar dari cangkangnya.

Dengan mengambil peran yang berbeda, mereka dapat mengeksplorasi dinamika sosial yang berbeda dan bereksperimen dengan berbagai cara berinteraksi dengan orang lain. Bentuk permainan ini mendorong kerja sama, berbagi, dan bergantian, ketika anak-anak bekerja sama untuk menciptakan dan memerankan skenario imajinatif.

Mereka belajar memahami dan menghormati sudut pandang yang berbeda, mengembangkan empati, dan membangun hubungan sosial yang lebih kuat dengan teman sebayanya.

3. Berpikir kritis

Permainan peran juga meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis. Ketika anak-anak terlibat dalam permainan imajinatif, mereka menghadapi berbagai situasi dan hambatan yang mengharuskan mereka berpikir kreatif untuk mengatasinya.

Mereka belajar menganalisis masalah, mencari solusi, dan menyesuaikan tindakan mereka. Keterampilan ini sangat penting dalam situasi kehidupan nyata, karena membantu anak-anak menjadi individu yang lebih banyak akal, tangguh, dan mudah beradaptasi. 

Pilihan Editor: Tips Memilih Tempat Wisata ala Annisa Aziza dan Raditya Dika

CARE FOR KIDS

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."