Perjalanan Karier Mooryati Soedibyo, Rintis Bisnis dari Garasi Rumah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pendiri merek kecantikan Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada Rabu dinihari, 24 April 2024. Dia wafat dalam usia 96 tahun. Mengenang sosoknya, berikut perjalanan karier Mooryati sebagai pebisnis hingga tokoh berpengaruh di negeri ini.

Mooryati Soedibyo adalah pendiri bisnis jamu dan kecantikan Mustika Ratu. Dia juga dikenal sebagai pendiri dari Yayasan Puteri Indonesia dan pencetus kontes kecantikan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 1992.

Mooryati merupakan cucu dari Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X yang lahir pada 5 Januari 1928. Dia adalah anak dari pasangan K.R.M.T.A Poernomo Hadiningrat dan G.R.A Kussalbiyah.

Sejak berusia tiga tahun, Mooryati telah tinggal di Keraton Surakarta. Dia belajar banyak hal di tempat yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa tersebut. Mulai dari tata krama, seni tari klasik, karawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, hingga kosmetika tradisional, dan lain sebagainya.

Pelajaran tentang meramu jamu itu menumbuhkan hobi Mooryati untuk rutin mengonsumsi minuman herbal tersebut. Hal itu juga yang memberikan Mooryati ide untuk membangun bisnis jamu kesehatan dan kecantikan.

Mooryati kemudian mulai merintis bisnis jamu pada pertengahan 1973. Saat itu, dia memikirkan masa depan pendidikan anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di sisi lain, suaminya Soedibyo Purbo Hadiningrat akan segera pensiun sebagai pegawai negeri sipil.

Dengan semangat tersebut, Mooryati memutuskan untuk memulai bisnisnya. Dia tidak mempedulikan pandangan keraton yang menilai, tidak pantas jika anggota keraton berjualan. Pasalnya, orang keraton yang berdagang, dianggap rendah.

Mooryati bergerak merintis bisnis dengan bermodalkan Rp 25.000 dan garasi rumah untuk memproduksi jamu. Bahkan, dia hanya dibantu oleh dua orang asisten untuk membuat jamu. Dengan modal puluhan rupiah tersebut, ia dapat memproduksi seratus botol jamu beras kencur yang dijual seharga Rp 1.000 per botol.

Pada awalnya, Mooryati hanya menjual jamu untuk menolong teman atau tetangga, jika ada yang sakit, menikah, atau melahirkan. Jamu tersebut diberikan kepada kerabat dekat dengan diantarkan langsung oleh Mooryati bersama asistennya menggunakan sepeda motor. Bahkan, Mooryati sampai belajar mengendarai motor untuk mengirimkan jamu buatannya kepada pembeli. 

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis jamu buatan Mooryati mulai banyak mendapatkan pesanan. Tidak cepat puas, dia kemudian melakukan inovasi kepada jamu racikannya. 

Selain itu, semua masukan dari pelanggan mendorong dirinya untuk meningkatkan kualitas dan jenis produk yang dijual. Bahkan, dia juga melebarkan sayap bisnisnya dalam bidang kecantikan, hingga berhasil mendirikan perusahaan Mustika Ratu.

Pada 1992, Mooryati mencetuskan kontes kecantikan Puteri Indonesia setelah menyaksikan gelaran Miss Universe di Bangkok, Thailand pada tahun yang sama. Untuk mewadahi ajang tersebut, didirikanlah Yayasan Puteri Indonesia. Sejak saat itu, kontes Puteri Indonesia digelar setiap tahun.

Selain menjadi pengusaha, Mooryati juga pernah terjun ke dunia politik dengan menjadi Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Periode 2004-2009. Dia juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai “Empu Jamu”.

Pada 2003 silam, dia pernah mewakili Indonesia di ajang World Entrepreneur of the Year versi Ernst & Young. Saat itu, dari 26 finalis yang berasal dari berbagai negara, dia menjadi perempuan satu-satunya yang hadir di acara tersebut. Lalu pada 2007, namanya masuk urutan nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia.

Saat ini, usaha yang dirintis Mooryati Soedibyo dari nol sudah besar dan merambah ke berbagai bidang lain, termasuk hotel. Kepemimpinan perusahaan pun sudah diwariskan kepada putri keduanya, Putri Kuswisnu Wardani.

Pilihan Editor: Mengenal Lebih Dekat Titiek Soeharto, Berkarier di Politik sejak 2012

RADEN PUTRI | ANDIKA DWI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."