Chelsea Islan Ungkap Jadilah Kartini bagi Diri Sendiri dan Lingkungan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Chelsea Islan/Foto: Instagram/Chelsea Islan

Chelsea Islan/Foto: Instagram/Chelsea Islan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih dalam rangkaian momen Hari Kartini, sederet figur publik menyampaikan ide dan gagasannya melalui laman Instagram mereka, termasuk Chelsea Islan. Pemeran dalam serial Tira ini mengajak semua orang agar terus membangkitkan semangat untuk mewujudkan mimpi sebagai perempuan. 

"Mari kita terus membangkitkan semangat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita sebagai perempuan yang hebat dan tangguh. Jadilah Kartini bagi diri dan lingkungan kita yang tak kenal lelah untuk berjuang dan saling menguatkan satu sama lain. Selamat hari Kartini bagi seluruh perempuan Indonesia!" tulis Chelsea di keterangan unggahan hari Kartini

Pada foto tersebut, Chelsea Islan tampil chic dengan memadukan t-shirt warna peach dan kain batik dari koleksi BIN House. Penampilan perempuan kelahiran 2 Juni 1995 ini semakin stunning dengan aksesori berupa anting dan gelang. Sementara untuk riasannya, senada dengan outfit yan dipakai Chelsea terlihat fresh dengan peach makeup baik untuk pulasan eyeshadow maupun riasan bibirnya. 

Jejak Panjang Kartini dalam Sejarah Indonesia 

Potret Raden Ajeng Kartini. wikipedia.org

Membincang semangat Kartini, dua puluh lima tahun hidup Raden Ajeng Kartini begitu berarti. Kartini menjalani hidup yang terbilang singkat, namun memberikan jejak panjang dalam sejarah perjuangan perempuan. Tanpa mengecilkan andil pahlawan perempuan lain, seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Martha Christina Tiahahu, Nyi Ageng Serang, dan banyak lagi. Gagasan Kartini turut mewarnai dan menginspirasi.

Pada masa itu, nama Kartini populer dari Jepara hingga Batavia, dan di lingkungan pelajar Stovia di Belanda. Keberanian menuangkan gagasan dan berkorespondensi lewat surat sampai ke Belanda membuat cakrawala pengetahuan dan sudut pandangnya terbuka.

Kartini bisa dibilang beruntung karena ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang menjabat Bupati Jepara, terbilang progresif pada zamannya. Dia adalah bupati pertama di Jawa Tengah yang memberikan pendidikan Barat kepada anak-anaknya, tak peduli laki-laki atau perempuan.

Termasuk Kartini. Dia mengenyam pendidikan di Europese Lagere School atau ELS, sekolah gubernemen kelas satu yang memakai bahasa pengantar bahasa Belanda. Kartini masuk ELS pada 1885 dan memulai masa pendidikan yang paling indah.

Pilihan Editor: Gaya Fashion Luna Maya dan Chelsea Islan di Peluncuran The Coach Restaurant

MAJALAH TEMPO | RINI KUSTIANI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."