Ramadan di Dubai, Sirop Ini jadi Favorit saat Buka Puasa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sirop Vimto yang jadi salah satu minuman khas untuk berbuka puasa Ramadan di Dubai, Uni Emirat Arab (TEMPO/Mila Novita)

Sirop Vimto yang jadi salah satu minuman khas untuk berbuka puasa Ramadan di Dubai, Uni Emirat Arab (TEMPO/Mila Novita)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap negara punya kuliner khas saat bulan Ramadan termasuk Dubai. Mirip dengan Indonesia, di kota terbesar Uni Emirat Arab itu, ada satu sirop yang membanjiri pasar menjelang Ramadan. Namanya sirop Vimto. 

Sirop yang dikemas dalam botol beling ini terbuat dari campuran sari buah anggur, blackcurrant, raspberry dengan bahan-bahan seperti acid dan pemanis. Namun, yang memberi rasa khas adalah campuran antara sejumlah herbal, barley malt, dan rempah-rempah. 

Avra Ahmad, pemandu wisata kuliner di Dubai dan pendiri Fryng Pan Adventures, mengatakan bahwa sirop ini membanjiri pasaran dua pekan sebelum Ramadan. Warga lokal menjadikannya sebagai minuman pertama saat berbuka puasa. Harga satu botol sekitar 29 dirham atau sekitar Rp125 ribu.

"Di sini tidak ada Ramadan tanpa Vimto," kata Avra yang mendampingi sejumlah wartawan dari Indonesia menjelajahi kuliner Ramadan dalam Dubai Souks Iftar Tour di kawasan Old Souk Deira, Dubai, Rabu, 20 Maret 2024. Kunjungan ke Dubai ini atas undangan Department of Economy and Tourism in Dubai.

Avra menceritakan bahwa sirup ini begitu populer di Dubai dan sejumlah negara Timur Tengah. "Ini pertama kali populer di India dibawa oleh orang-orang Inggris, lalu dibawa ke Dubai oleh orang-orang India," kata dia. 

Faloodah dengan sirop Vimto (Istimewa)

Mengulik Sejarah Vimto

Dilansir dari laman Nicholsplc.co.uk, minuman ini dibuat oleh John Noel Nichols pada 1908 di Manchester, Inggris. Uniknya, ini diciptakan bukan sebagai minuman biasa, melainkan minuman herbal yang diiklankan untuk memberikan "vim dan kekuatan". 

Setelah kali pertama diperkenalkan di luar Inggris, di Guyana pada 1919, Vimto sampai ke India yang akhirnya dibawa ke Arab Saudi oleh perusahaan distribusi Aujan pada 1928. Permintaan di kawasan Teluk meningkat sampai akhirnya perusahaan distribusi tersebut diberikan izin untuk memproduksinya sendiri di Arab Saudi, menurut laman The National News. 

Entah bagaimana, minuman ini menjadi identik dengan Ramadan di kawasan Teluk, tertama di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Variasi Minuman Vimto 

Kepopuleran Vimto membuat sirop ini muncul dalam banyak variasi. Salah satunya adalah faloodeh. Makanan ini dijajakan di salah satu kios kecil Deira di tepi muara atau Dubai Creek. Faloodeh berupa mi bihun yang diberi parutan es dan pugasan sirop dan sajikan dalam mangkuk plastik kecil. Rasa sirop yang berwarna ungu tua ini sangat menonjol, paduan asam dan manis dengan wangi yang khas. Tidak hanya Vimto, pilihan lainnya adalah lemon. Namun, varian Vimto lebih disukai. 

Hidangan ini lebih cocok dijadikan sebagai makanan penutup karena rasanya yang manis dan segar, mirip sorbet. Namun selama Ramadan, warga Dubai menjadikan hidangan ini sebagai salah satu pilihan hidangan buka puasa. 

Pilihan Editor: Rekomendasi 5 Resep Es Nusantara untuk Buka Puasa, Segar dan Manis

MILA NOVITA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."