The Body Shop Bangkrut, Berikut Faktor Penyebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Seorang pria berbicara di telepon dengan latar belakang The Body Shop, Sao Paulo, Brasil, 14 November 2023. REUTERS/Amanda Perobelli/File Foto

Seorang pria berbicara di telepon dengan latar belakang The Body Shop, Sao Paulo, Brasil, 14 November 2023. REUTERS/Amanda Perobelli/File Foto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai mengajukan kebangkrutan, The Body Shop menutup operasinya di Amerika Serikat. Jaringan yang berbasis di Inggris ini mengajukan likuidasi Bab 7 di New York Minggu lalu, menurut pengajuan pengadilan, demikian dikutip dari CNBC, Selasa, 12 Maret 2024.

Pengajuan bangkrut tersebut berarti operasi perusahaan di Amerika Serikat akan menjual aset tertentu untuk membayar kembali kreditornya. Awal bulan ini, toko kecantikan tersebut mengonfirmasi telah mengajukan restrukturisasi di negara asalnya, Inggris, serta di Kanada.

Meskipun beberapa toko di negara-negara tersebut akan tetap buka, jaringan tersebut mengindikasikan akan menutup sisa tokonya di Amerika Serikat.

Juru bicara Body Shop tidak segera menanggapi permintaan komentar. Menurut The Guardian, sekitar 50 toko di Amerika masih beroperasi pada saat pengajuan kebangkrutan.

Faktor-faktor The Body Shop Bangkrut

Diluncurkan pada tahun 1976 di Brighton, Inggris, oleh pengusaha dan aktivis hak asasi manusia Anita Roddick (menggunakan nama toko yang sebelumnya didirikan di Berkeley, California), Body Shop diakuisisi dengan nilai setara dengan USD1,3 miliar pada tahun 2006 oleh raksasa kecantikan L'Oréal. Perusahaan ini kemudian berpindah tangan lagi sebelum diakuisisi oleh grup ekuitas swasta pada bulan Desember dengan nilai sekitar USD250 juta.

Namun perusahaan tersebut bangkrut pada bulan Februari, dan para administratornya menyebutkan adanya kesalahan manajemen dan lanskap ritel yang menantang.

“The Body Shop telah menghadapi tantangan keuangan dalam jangka waktu yang lama di bawah pemilik sebelumnya, bertepatan dengan lingkungan perdagangan yang sulit untuk sektor ritel yang lebih luas,” kata administrator tersebut dalam sebuah pernyataan menurut Reuters.

Februari lalu, Reuters melaporkan bisnis Body Shop di Inggris telah terjerumus ke dalam administrasi, menempatkan 2.000 pekerjaan dalam risiko di perusahaan yang pernah menjadi pionir pengecer kosmetik etis.

The Body Shop terkenal karena mempromosikan produk-produk alami yang bersumber secara etis dan menolak pengujian pada hewan. Merek kecantikan merupakan salah satu retailer paling populer di Inggris pada tahun 1980-an dan 1990-an namun menghadapi persaingan yang jauh lebih besar dari para pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dari mereka yang juga menggembar-gemborkan kredibilitas etika.

Pilihan Editor: Dukung Sustainability, The Body Shop Mengusung Konsep Gerai Ramah Lingkungan

YUDONO YANUAR

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."