10 Fakta Menarik Sejarah Chanel, Terjun ke Dunia Fashion sebagai Pembuat Topi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Coco Chanel (dok. hatalk.com)

Coco Chanel (dok. hatalk.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam ulasan mode atau fashion kali ini, kita mengulik sejumlah fakta menarik dari merek fashion mewah asal Prancis Chanel. Seperti kita ketahui, penamaan Chanel berasal dari nama sang pendiri, Gabrielle Coco Chanel. Merek ini telah menjadi simbol keanggunan dan kecanggihan yang tak lekang oleh waktu. Dalam sejarahnya, Chanel tak langsung membuat pakaian dan tas, melainkan bermula dari tas. Yuk, kita simak sejumlah fakta menarik sejarah Chanel.

1. Coco Chanel bukan berasal dari keluarga kaya

Dengan nama yang kini identik dengan kemewahan, mungkin Anda mudah untuk berasumsi bahwa Gabrielle 'Coco' Chanel berasal dari latar belakang keluarga kaya, tapi faktanya dia tumbuh dalam kemiskinan. Ketika ibunya meninggal karena tuberkulosis pada tahun 1895, sang ayah meninggalkan dia di panti asuhan Biara Aubazine di kota Aubazines, Prancis. Sejak saat itu, ayah dan putri itu tak pernah bersua lagi.

Kondisi sulit itu tak membuat Chanel berdiam diri. Dia mendefinisikan dirinya dan bertahan melalui kesulitannya dengan ambisi besar, dengan mengatakan, 'Hidupku tidak menyenangkanku, jadi aku menciptakan hidupku.'

2. Belajar menjahit di sekolah biara

Dia tertarik pada fashion dan belajar menjahit sendiri saat berada di sekolah biara, dan pengalaman itu kemudian menjadi inspirasi desainnya. Misalnya, seragamnya dan rok putih serta rok hitam para biarawati di sekelilingnya bergema melalui penampilan monokromnya di kemudian hari, dan lingkaran geometris di jendela kaca patri biara menjadi inspirasi untuk huruf C-nya yang saling bertautan.

3. Terjun ke dunia fashion sebagai pembuat topi

Pada tahun 1910, Chanel membuka butik topi di 21 rue Cambon dengan nama Chanel Modes. Topi-topinya dikenakan oleh aktris-aktris Prancis terkenal pada masa itu, membangun reputasinya sebagai pembuat selera yang apik. Dua tahun kemudian dia membuka butiknya yang lain di Deauville, di pantai Normandia.

Kemudian di tahun 1913, dia merilis lini pakaian olahraga yang terbuat dari jersey, bahan yang biasanya digunakan untuk membuat pakaian dalam pria. Pendekatannya, yang menghilangkan korset demi kenyamanan dan kesederhanaan, merevolusi fashion wanita.

Pada saat dia mendirikan Couture House di Paris pada tahun 1918, Chanel sudah dikenal luas dalam hal apa yang seharusnya dikenakan oleh wanita. Dia suka tampil subversif dan dengan sepenuh hati mengikuti siluet pembebasan tahun 1920-an, yakni potongan garis panjang dan ramping yang memperlihatkan sedikit betis. Dia mencapai kemajuannya pada tahun-tahun ini, mendorong tren dan meluncurkan inovasi seperti 'Little Black Dress' yang ikonik.

4. Desain revolusioner Coco Chanel

Pada tahun 1950-an, wanita biasanya memakai tas mini yang harus dibawa atau tas kecil yang ditempelkan di pergelangan tangan. Dengan kehadiran tas tangan Chanel 2.55, yang diluncurkan pada tahun 1955, adalah tas bahu pertama yang populer namun elegan yang dirancang untuk wanita saat bepergian, dengan kedua tangan bebas bergerak.

Chanel juga menggunakan kain yang belum pernah terlihat di adibusana atau haute couture karena biasanya digunakan untuk pakaian olahraga — seperti katun, jersey, dan tweed. Gaya khas atau signature merek ini membuka kemungkinan baru untuk kenyamanan dan gaya.

Pengaruh Chanel melampaui apa yang dikenakan wanita, dia juga mengubah cara berpakaian wanita. Pada saat itu dianggap pantas untuk berpakaian pagi, siang, dan malam secara terpisah, tergantung pada berbagai aktivitas yang Anda lakukan saat itu. Chanel membantu wanita melepaskan diri dari hal ini.

Dia bertekad untuk mendesain item yang tidak lekang oleh waktu, desain klasiknya lebih dari 100 tahun masih bertahan hingga saat ini. Mayoritas ciptaannya dimaksudkan untuk dipakai siang hingga malam.

Chanel 255 (blog.fashionphile.com)

5. Ada syarat tertentu bagi pembuat tas Chanel 2.55

Tas tangan 2.55 — namanya mengacu pada tanggal peluncurannya, Februari 1955 — adalah koleksi utama yang diandalkan. Dalam pembuatannya, Coco Chanel bersikeras bahwa staf studionya wajib memiliki kuku yang terawat sempurna dan tangan yang bebas dari krim atau sarung tangan, dengan begitu mereka merasakan tas yang sedang dibuat

Hingga saat ini, mesin tersebut masih dibuat dengan standar ketat: antara enam hingga 15 orang mengerjakan setiap kantong berukuran 2,55 buah, hanya menggunakan kulit paling lembut dari perut domba.

Di halaman selanjutnya, Chanel memopulerkan perhiasan kostum dan item-nya selalu diburu di rumah lelang

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."