Tips Menjual Parfum di Online dari Bos Alchemist, Kuis Bisa Memandu Pembeli Soal Aroma

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi parfum. Shutterstock

Ilustrasi parfum. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di ulasan Finance & Career kali ini, kita mengulik tips atau strategi menjual parfum di online. Ketika berniat membeli parfum, hal pertama yang kerap kita lakukan adalah mencium aroma untuk memastikan sesuai dengan preferensi kepribadian. Nah bagaimana cara memandu pembeli menemukan wewangian yang cocok dengan mereka? Menurut Founder dan CEO Alchemist, Naya Tinanda Nabila menyuguhkan kuis singkat bisa jadi pilihan. Di kuis tersebut berisi pertanyaan soal gaya busana hingga tempat liburan favorit untuk membantu pembeli memilih wewangian yang cocok dengan kepribadian mereka.

"Kalau jualan di online kan tricky, bagaimana orang bisa menggambarkan aroma parfumnya seperti apa tanpa mencium. Alchemist berinovasi supaya customer lebih dekat dan mengetahui parfum apa yang cocok dengan mereka lewat tools-tools yang kami tawarkan. (salah satunya) kami punya kuis di web untuk memudahkan konsumen menentukan scent (aroma) yang cocok dengan kepribadian mereka," ucapnya di Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2024.

Menurut dia, daftar pertanyaan yang disusun di kuis tersebut mengompilasi data minat dan profil kepribadian si pembeli. "Dari (pertanyaan) fashion style (gaya busana), places to go (tempat favorit), holiday (liburan), events (acara), kita bisa mengelompokkan wewangian yang disukai pembeli. Dan, hampir 100 persen feedback (respons) pembeli pas parfumnya sampai di rumah, 'ya ampun aku banget'," jelasnya.

CEO and Founder Alchemist Fragrance, Naya Tinanda Nabila ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2024. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Selain itu, Naya mengisahkan proses pembuatan parfum dan peran perfumer menjadi daya tarik sekaligus sarana edukasi. Hal itu juga termasuk elemen pembeda dan kekuatan merek parfumnya yang dirilis pada 2022 ketimbang merek parfum lokal lainnya.

"Pengen banget mengedukasi bahwa parfum itu adalah sebuah produk yang tercipta dari proses kreatif yang sangat panjang. Di dunia parfum, ada perfumer, mereka seperti pekerja seni. Mereka punya ability (kemampuan) yang sangat unik dalam mencampur bahan wewangian, kemampuannya tidak sembarangan. Mereka ditempa jam terbang, puluhan tahun meracik dan berinovasi," imbuhnya.

"Jadi, pembeli menghargai historinya seperti apa, prosesnya," tegasnya. 

Dia juga menyebut pentingnya memperhatikan kemasan dan ilustrasi gambar yang digunakan sebagai "jembatan" imajinasi pembeli saat blind buy alias membeli parfum tanpa mencium aromanya.

Menurut Naya, selama berbisnis parfum dua tahun ini, dia melihat pemahaman para pembeli tentang aroma wewangian yang diinginkan cukup tinggi. Salah satu faktornya adalah mereka sudah terekspos ragam parfum buatan dalam maupun luar negeri.

Pilihan Editor: 5 Pilihan Parfum Lokal Tahan Lama dan Ramah di Kantong

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."