Saat Pasangan Kamu Mulai Defensif, Perlukah Hubungan Dilanjutkan?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Drobotdean

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Drobotdean

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sikap defensif muncul dalam pola perilaku kita ketika kita mengantisipasi ancaman fisik atau emosional. Namun, dalam hubungan cinta, ketika sikap defensif terus muncul dalam percakapan, inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut dan mencoba memahami alasan mendasar pasangan yang menjadi pemicunya. 

Coach percintaan Julia Woods membagikan beberapa alasan yang dapat menyebabkan sikap defensif dalam hubungan romantis.

1. Ketika kita berada dalam pola pikir bertahan hidup, kita mulai memiliki respons trauma terhadap segala hal, termasuk pemicu di mana-mana dan bersikap defensif.

2. Otak terus-menerus merasa terancam, dan karenanya, respons bertahan hidup muncul dalam hubungan. Beralih ke pola pikir tanggung jawab dapat membantu menilai situasi dengan lebih baik.

3. Ketika pikiran kita sudah mantap, kita mulai yakin bahwa hanya pikiran kitalah yang benar. Hal ini membuat kita menjadi keras kepala dalam menerima sudut pandang orang lain.

4. Memiliki mindset berkembang dapat membantu kita membuka pikiran dan menerima kenyataan orang lain. Hal ini juga dapat menurunkan ketegasan dalam memahami orang. 

5. Ketika kita tidak mengajukan pertanyaan untuk memahami, kita mulai berasumsi. Hal ini dapat menyebabkan sikap defensif berdasarkan cara berpikir kita.

Pilihan Editor: 5 Dampak Buruk Defensif dalam Hubungan 

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."