Support Bisnis Dimas Seto, Dhini Aminarti: Suami Istri Semestinya Saling Dukung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Dhini Aminarti dan Dimas Seto saat ditemui di peluncuran Allianz Life Syariah Indonesia, Kamis, 16 November 2023 di Jakarta/Foto: Cantika/Ecka Pramita

Dhini Aminarti dan Dimas Seto saat ditemui di peluncuran Allianz Life Syariah Indonesia, Kamis, 16 November 2023 di Jakarta/Foto: Cantika/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan selebritis Dhini Aminarti dan Dimas Seto sudah cukup lama terjun ke dunia bisnis dengan konsep syariah. Alasan Dhini menggeluti bisnis berkonsep syariah lebih pada menjalankan pegangan hidup yakni: Sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi sesamanya. 

Metode Dhini Aminarti dan Dimas Seto dalam menjalankan konsep bisnisnya selain syariah juga model UMKM, di mana banyak keluarga yang akan merasakan dampak secara ekonomi. "Bagi kami bisnis juga bisa punya impact bagi banyak keluarga, termasuk memikirkan mereka," ucap Dhini dalam peluncuran Allianz Syariah, Kamis, 16 November 2023. 

Namun, lanjut Dhini, yang terpenting bagi mereka ialah kekompakan akan visi dan misi dalam menjalankan bisnis jangan sampai tidak sejalan. "Dan, yang paling penting memang saling support satu sama lain, karena kalau tidak komoak bisa berantakan. Makanya, apa yang dilakukan suami sepanjang itu hal baik selalu aku dukung. Sebab, di balik lelaki yang hebat ada perempuan hebat juga," papar duta merek brand kosmetik lokal ini. 

Allianz Resmi Hadirkan Allianz Syariah 

Allianz, perusahaan asuransi terkemuka global mengumumkan berdirinya PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah), yang telah beroperasi penuh sejak 1 November 2023. Allianz Syariah berkomitmen untuk menyediakan layanan asuransi kelas dunia yang modern dan sekaligus menerapkan nilai-nilai kebaikan syariah, serta membawa prinsip "Kebaikan yang Menguatkan".

Peluncuran PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia pada hari ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono, Duta Besar Jerman untuk Indonesia H.E. Ms. Ina Lepel, dan Regional Chief Executive Officer Allianz Asia Pacific Anusha Thavarajah.

Kehadiran K.H. Ma'ruf Amin, sekaligus menegaskan dukungan penuh pemerintah bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia pada umumnya dan asuransi syariah pada khususnya.  Sesuai dengan prinsip asuransi syariah dimana kebersamaan, tolong menolong dan keadilan terkandung didalamnya, produk-produk syariah sudah sewajarnya dapat diakses oleh setiap kalangan masyarakat. Dengan prinsip tersebut, produk asuransi syariah tidak hanya berfungsi sebagai instrumen keuangan, namun juga sebagai sarana dalam mewujudkan nilai-nilai kebaikan bersama.  

Achmad K. Permana, Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, mengatakan bahwa melihat kebutuhan proteksi masyarakat yang sangat beragam, Allianz Syariah hadir dengan tujuan untuk menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia dengan menyediakan perlindungan kelas dunia dan nilai-nilai kebaikan syariah di dalamnya. 

“Kehadiran entitas baru Allianz Syariah adalah bukti nyata komitmen kami untuk berfokus pada bisnis asuransi syariah dan terus berpartisipasi mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Allianz Syariah senantiasa menyediakan perlindungan kepada para pesertanya, di saat yang bersamaan terus menyebarkan semangat berbagi kebaikan yang menguatkan. Keunikan prinsip syariah menjadikannya solusi yang tidak terbatas pada kelompok muslim saja, melainkan memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap kalangan secara universal,” tambah Achmad K. Permana.

Pilihan Editor: Tips Pernikahan Harmonis Dhini Aminarti dan Dimas Seto, Tidak Selesaikan Masalah di Media Sosial

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."