Alasan Hian Tjen Suka Merancang Busana Couture

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Desainer Hian Tjen. Foto: Instagram/@hiantjen

Desainer Hian Tjen. Foto: Instagram/@hiantjen

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer Hian Tjen merintis karier di dunia mode sejak 2008. Sedari awal, dia fokus merancang busana adibusana atau couture dengan teknik draping yang memesona dan nuansa keanggunan. Dia mengaku senang merancang busana couture dengan detail dan kreasinya yang tak biasa.

"Kenapa couture, itu ciri khas aku. Saya suka (membuat) sesuatu yang secara detail, njelimet (kompleks)," kata Hian Tjen kepada Cantika di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa, 7 November 2023.

Dilihat dari beberapa koleksi rancangannya, Hian Tjen tak cuma menerapkan teknik draping, tapi juga quilting, teknik menjahit yang menggabungkan beberapa lapis kain untuk ketebalan tertentu. Dia juga berani bermain bentuk dan penempatan draping yang tak biasa. Dengan bakatnya, dia meramu sentuhan renda, tulle, aksentuasi mutiara, payet, manik, atau kristal dalam satu busana dengan apik.

Dalam mendesain, Hian Tjen mengaku inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari bentuk interior bangunan yang dia lihat pun bisa tercetus desain busana.

"Misalnya saya lihat kotak-kotak (sambil menunjuk ke arah atas interior gedung) saya bisa dapat ide sesuatu untuk membuat baju. Bisa juga dari traveling," tuturnya.

Dia meyakini dalam mendesain jangan mengukung diri dengan tren yang ada saat itu. Berani mengeksplor kreasi salah satu kuncinya untuk terus berkembang.

"Tergantung diri sendiri, mau atau tidak untuk terus menciptakan yang baru. Kalau sudah banyak orang bikin (satu desain), saya tidak mau. Istilahnya saya berupaya menciptakan tren tersendiri," jelasnya.

Meski Hian Tjen berpendirian kuat dan berani tampil beda dalam merancang, dia tetap berkompromi dalam mendesain busana permintaan klien, misalnya gaun pengantin. Dia akan terlebih dahulu mempelajari gaya si klien, baru kemudian dia merancang busana yang mengawinkan ciri khasnya dan detail yang diinginkan klien.

"kalau klien punya style (gaya) masing-masing, tergantung kita (desainer) jatuh cinta dengan rancangan kita. Itu tugas aku. Misal mau main polos, lace, payet, manik-manik tergantung selera dan karakter klien. Dari situ, kita berkreasi," tuturnya.

Dari Door to Door ke Pekan Mode Dunia

Saat kilas balik sejenak awal mula kariernya di dunia mode, Hian Tjen mengatakan perjalanannya sama seperti kebanyakan desainer pemula. Merintis dari bawah, mendatangi calon klien satu per satu, dan penuh perjuangan. 

"Mulai dari kecil dari dulu door to door, mendatangi klien, karyawan satu orang, seperti itulah intinya. Seiring waktu dengan konsisten dan kerja keras pasti ada hasilnya," ucapnya.

Seperti yang Hian Tjen ungkapkan kerja keras memang tak pernah berkhianat. Busana rancangannya sudah dikenakan pesohor Indonesia dalam berbagai acara di dalam dan luar negeri. Nama Hian Tjen juga menjadi nomor wajib di sejumlah pekan mode, termasuk Jakarta Fashion Week. Panggung busana mancanegara sudah dia jajal. Namanya sudah tercatat sebagai salah satu desainer Indonesia yang memamerkan karyanya dalam rangkaian agenda Paris Fashion Week, New York Fashion Week, Milan Fashion Week, hingga Arab Fashion Week.

Pilihan Editor: Kilas Balik Karya Hian Tjen Menjelma dalam Hamparan Tulle yang Feminin dan Modern

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."