Kasus Cacar Monyet Meningkat, Ini Rekomendasi Pencegahan dan Penanganan dari IDI

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Cacar monyet. WHO

Cacar monyet. WHO

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Minggu, 29 Oktober 2023, pasien cacar monyet atau monkeypox mencapai 21 orang. 

"Kasus Mpox sekarang sudah ada 21 kasus. Selain dari Jakarta dan Tangerang Selatan, ada temuan satu kasus di Bandung," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dikonfirmasi di Jakarta, Minggu kemarin.

Namun Nadia tidak mengonfirmasi lebih lanjut perihal kondisi pasien maupun lokasi spesifik dari kasus di Bandung.

Nadia mengatakan jumlah kasus tersebut mengalami penambahan dari laporan per 27 Oktober 2023 mencapai 17 kasus yang seluruhnya berasal dari DKI Jakarta.

Melihat kondisi itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) tak tinggal diam. Mereka memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan hingga penanganan kasus cacar monyet.

Pencegahan dan Penanganan Cacar Monyet

Rekomendasi pertama yang diberikan IDI ialah terkait dengan pencegahan dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox agar tidak terjadi penularan.

"Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE di Jakarta, Minggu.

Dia memberi contoh barang yang perlu dihindari termasuk handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur, alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal.

Selanjutnya, dokter Hanny juga menyarankan untuk populasi yang masuk dalam kategori risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan dalam kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko.

Dia menegaskan kepada kelompok berisiko tinggi itu agar dapat melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat lewat penggunaan kondom serta melakukan vaksinasi.

Selanjutnya untuk masyarakat umum, apabila mengalami gejala berupa lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam dianjurkan dapat segera mengunjungi dan berkonsultasi dengan dokter.

Pencegahan dan Penanganan Cacar Monyet untuk Tenaga Medis

Bersamaan dengan pemberian rekomendasi untuk masyarakat, dokter Hanny juga menyampaikan beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh tenaga medis dalam hal pencegahan hingga penanganan penyakit itu.

Dia menyebutkan apabila ditemukan kasus terduga cacar monyet, tenaga medis perlu melakukan pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis).

Setelah itu, tenaga medis harus melakukan pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab, yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.

Dia juga menyarankan terkait dengan obat antivirus dan vaksin sebaiknya dilakukan secara desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas.

Terakhir tentunya peningkatan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit ini harus semakin disebarluaskan agar penyakit cacar monyet bisa dicegah penyebarannya.

Bagi Anda yang mencari informasi umum mengenai cacar monyet bisa mengunjungi situs web Kementerian Kesehatan https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/FAQ_Monkeypox.pdf.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan vaksin cacar monyet yang telah diberikan pada 251 orang dari target 495 orang.

Pilihan Editor: Rekomendasi WHO bagi Pasien Cacar Monyet

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."