Tips Olahraga saat Cuaca Panas Terik, Utamakan Konsumsi Air Cukup

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita siap olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio

Ilustrasi wanita siap olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Astuti Giantini, membagikan sejumlah kiat untuk tetap menjaga kebugaran tubuh di kala cuaca panas seperti saat ini. Astuti mengatakan menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga penting dilakukan. Meskipun cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Jabodetabek sedang panas, kegiatan berolahraga tetap diperbolehkan untuk dilakukan. “Jangan lupa (untuk) mengganti cairan tubuh agar tetap terhidrasi,” kata Astuti pada acara bincang-bincang bersama di kawasan Depok, Jawa Barat, Minggu 8 Oktober 2023

Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tersebut menyarankan untuk selalu memperhatikan konsumsi air, baik air mineral maupun minuman berelektrolit agar tubuh tidak kekurangan cairan. Konsumsi air saat berolahraga maupun aktivitas lainnya dinilai penting, terutama cuaca panas seperti saat ini.

Selain itu, Astuti mengimbau untuk memperhatikan teknik saat berolahraga, seperti olahraga berlari agar meminimalisir risiko cedera. Terkadang, seseorang dapat kehilangan fokus saat kekurangan cairan tubuh dan lupa untuk mengaplikasikan teknik berolahraga yang tepat. “Cuma tekniknya, ya (diperhatikan), mesti bagaimana, jangan sampai cedera,” kata Astuti.

Oleh sebab itu, menjaga hidrasi tubuh dan mengatur teknik olahraga yang tepat menjadi penting untuk dilakukan. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum berolahraga agar tubuh tidak kaku dan lebih leluasa bergerak.

Dia juga mengatakan berolahraga di luar ruangan saat kondisi cuaca tidak menentu seperti ini tetap diperbolehkan. Supaya tubuh tidak terlalu banyak kehilangan cairan karena cuaca yang panas, sebaiknya lakukan olahraga di waktu-waktu tertentu saat cuaca lebih sejuk, yakni waktu pagi sebelum pukul 10:00 ataupun sore dan malam hari.

Saat berolahraga, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dengan detak jantung normal. Detak jantung dapat dikatakan normal saat berolahraga, misalnya berlari, jika berada di angka 124 - 151 bpm.

Ketika detak jantung sudah melebihi 151 bpm, sebaiknya periksakan diri ke dokter atau ahli untuk memastikan kesehatan tubuh. “Jadi, kalau lari (ada keluhan), ‘dok, saya kok heart rate (detak jantung)-nya tinggi banget ya,‘ nah, itu nanti bisa dicek (ke dokter ahli),” kata Astuti.

Pilihan Editor: Hidup Lagi Sibuk-sibuknya, Simak 15 Motivasi yang Bikin Kamu Semangat Olahraga

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."