Ketahui Penyebab dan Gejala Virus Nipah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Staf memasang tanda bertuliskan

Staf memasang tanda bertuliskan "Bangsal isolasi Nipah, dilarang keras masuk" di sebuah rumah sakit di Kozhikode, 12 September 2023. REUTERS/Stringer

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Untuk ketiga kalinya dalam lima tahun, virus Nipah yang merusak otak muncul kembali di distrik Kozhikode di Kerala, India. Dikutip dari Hindustan TImes, Departemen kesehatan negara bagian tersebut mengumumkan peringatan kesehatan setelah dua kematian “tidak wajar” dilaporkan, diikuti oleh empat kontak berisiko tinggi dengan anak berusia 9 tahun yang menggunakan dukungan ventilator pada pekan lalu.

Meskipun para pasien telah menerima perawatan medis dan kemajuan signifikan telah terlihat pada anak laki-laki yang kini telah dilepas dari alat bantu ventilator, hasil tes sampel lebih banyak masih ditunggu. Bahkan, pemerintah negara bagian India telah mengumumkan karantina di beberapa titik pada Rabu, 13 September 2023.

Menurut Dr. Harish Chafle, Konsultan Intensivis dan Dokter Dada di Rumah Sakit Global di Parel Mumbai, India, virus Nipah merupakan virus zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Menurutnya, infeksi virus Nipah dapat menimbulkan berbagai gejala seperti di bawah ini.

Gejala Virus Nipah

1. Demam

2. Sakit kepala

3. Kelelahan

4. Nyeri Otot

5. Gangguan Pernafasan

6. Ensefalitis (Radang Otak)

Menyoroti bahwa dalam kasus yang parah, infeksi virus Nipah dapat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam dan bisa berakibat fatal, Dr Harish Chafle memperingatkan terhadap faktor risiko utama dan penyebabnya seperti berikut ini.

Penyebab Terinfeksi Virus Nipah

1. Reservoir hewan

Kelelawar buah dianggap sebagai reservoir alami virus Nipah. Kontak langsung atau tidak langsung dengan kelelawar ini, ekskresi atau air liurnya dapat menyebabkan penularan ke manusia.

2. Konsumsi makanan terkontaminasi

Konsumsi buah-buahan atau jus yang terkontaminasi air liur atau urin kelelawar dapat mengakibatkan infeksi.

3. Penularan dari manusia ke manusia

Setelah seseorang terinfeksi, virus Nipah juga dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama di fasilitas kesehatan.

Cara Menangani Orang yang Terinfeksi Virus Nipah

Hingga saat ini, tak ada obat atau vaksin khusus yang diramu terkait dengan infeksi virus Nipah. Dr Harish Chafle menyarankan bahwa perawatan suportif sangat penting bagi yang terinfeksi virus nipah.

- Isolasi: Pasien harus diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

- Pengobatan Gejala: Mengelola demam, nyeri, dan gejala lainnya dapat membantu membuat pasien lebih nyaman.

- Perawatan Intensif: Kasus yang parah mungkin memerlukan perawatan intensif, termasuk ventilasi mekanis untuk gangguan pernapasan.

- Pengobatan Eksperimental: Beberapa pengobatan eksperimental dan obat antivirus telah dieksplorasi, namun efektivitasnya belum diketahui dengan pasti.

Cara Mencegah Terinfeksi Virus Nipah

Karena tidak adanya vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa satu-satunya cara untuk mengurangi atau mencegah infeksi virus Nipah pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko. Selain itu, mengedukasi publik terkait langkah-langkah yang bertujuan untuk mengurangi paparan virus Nipah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pernah merekomendasikan beberapa upaya preventif yang dapat dilakukan di daerah-daerah di mana wabah virus Nipah (NiV) telah ditemukan, seperti:

1. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

2. Menghindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit.

3. Menghindari area di mana kelelawar sering bertengger.

4. Menghindari makan atau minum produk yang mungkin terkontaminasi oleh kelelawar.

5. Menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang diketahui terinfeksi virus Nipah.

Pilihan Editor: Hindari Risiko Penularan Virus dan Bakteri dengan Sabun Antibakteri

HINDUSTAN TIMES | TEMPO.CO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."