Fakta Menarik Semarang Fashion Trend 2023, Wujudkan Karya Craft Fashion Selera Global

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Semarang Fashion Trend 2023 mengembangkan keanekaragaman Wastra Jawa Tengah menjadi karya craft fashion berselera global/Foto: Doc. IFC

Semarang Fashion Trend 2023 mengembangkan keanekaragaman Wastra Jawa Tengah menjadi karya craft fashion berselera global/Foto: Doc. IFC

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memasuki era next normal pasca pandemi Covid 19, industri fashion di Tanah Air terutama Jawa Tengah dan Semarang pada khususnya mengalami banyak perubahan signifikan. Poin penting perubahan adalah pertama, naiknya minat konsumen fashion pada produk lokal yang membuka peluang bagi merek-merek lokal Indonesia untuk mendapatkan popularitas lebih besar di pasar dalam negeri dan luar negeri. 

Kedua, pascapandemi, ada kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam industri fashion melalui pelatihan daring, lokakarya, dan program pendidikan, sehingga menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan kreatif. Ketiga, industri fashion telah merespon perubahan gaya hidup dengan menawarkan pakaian yang lebih sesuai untuk berbagai aktivitas. Keempat, adanya kemitraan dan kolaborasi merek fashion dengan desainer lokal, seniman, atau merek lain untuk menciptakan produk-produk yang unik dan menarik bagi konsumen. 

Kelima, sustainable fashion, yaitu kesadaran akan isu lingkungan dapat mendorong permintaan untuk pakaian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dan, keenam, digitalisasi dan inovasi teknologi seperti Augmented Reality (AR) bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih personal, dapat membuka peluang baru dalam pengalaman berbelanja fashion.

Semarang Fashion Trend 2023 mengembangkan keanekaragaman Wastra Jawa Tengah menjadi karya craft fashion berselera global/Foto: Doc. IFC

Kekuatan Wastra di Jawa Tengah 

Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah untuk kedua kalinya mendukung Semarang Fashion Trend melalui sinergi program ''Embrancing Festival Jateng Syariah'' dengan berbagai kegiatan antara lain Jateng Modestpreneur Incubator, Jateng Modest Design Competition dan pergelaran busana muslim karya desainer kebanggaan Tanah Air dengan tujuan untuk mendorong peningkatan ekonomi syariah berkelanjutan untuk masyarakat Jawa Tengah pada khususnya. 

Sebagai annual event, Semarang Fashion Trend atau SFT yang diinisiasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter diproyeksikan dapat melahirkan karya-karya terkini sesuai dengan tren global untuk memberikan inspirasi  kepada pelaku industri mode Indonesia dan serta menjadi tolak ukur perkembangan fashion di Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang, khususnya. 

Seperti kita ketahui, Jawa Tengah sendiri memiliki kekayaan khasanah fashion yang sangat potensial untuk dikembangkan serta memiliki daya saing yang tak kalah dengan provinsi lainnya di Indonesia. Di antaranya, keberagaman hasil wastra Nusantara seperti batik, tenun, sulam, bordir, ecoprint yang menjadi kekuatan untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat destinasi wisata belanja produk Ready to Wear Craft Fashion. 

Selain itu, Jawa Tengah memiliki potensi sumber daya manusia di bidang fashion,  yaitu para desainer, baik yang tergabung dalam asosiasi mode maupun di luar asosiasi, yang telah menghasilkan karya bertaraf nasional dan internasional bahkan telah mendapatkan penghargaan internasional. Potensi lainnya berupa sumber daya kreatif yang mendukung pertumbuhan dunia fashion, seperti industri garmen, pengrajin batik dan kain tradisional, tas, sepatu, aksesoris, serta pebisnis di bidang salon kecantikan. 

Sementara itu, Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah dijadikan Creative Center Hub yaitu tempat yang tepat untuk memromosikan produk-produk para artisan Jawa Tengah melalui panggung etalase "Semarang Fashion Trend'' . Hal ini mendorong Kota Semarang  menjadi salah satu "Kota Mode" yang menjadi acuan tren di Indonesia yang mengutamakan konten lokal wastra dari Jawa Tengah untuk  mampu berkompetensi di pasar Internasional.

Semarang Fashion Trend 2023 mengembangkan keanekaragaman Wastra Jawa Tengah menjadi karya craft fashion berselera global/Foto: Doc. IFC

Mengusung Tema Java Heritage 

Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Chantika selaku Professional Exhibition Organizer (PEO) kembali menghadirkan perhelatan Semarang Fashion Trend 2023. Tahun ini,  SFT mengusung tema "Java Heritage" yang mengangkat  kekayaan budaya dan keanekaragaman wastra Jawa Tengah menjadi karya ready to wear craft fashion kontemporer berselera global.

Ina Priyono, Ketua IFC Semarang Chapter sekaligus Ketua Pelaksana SFT 2023 menyebut konsep besar SFT 2023 adalah sebagai muara perkembangan terkini industri busana siap pakai berbasis ''craft fashion'' di Jawa Tengah yang meliputi segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun tren terkini. 

Melihat peluang yang sangat besar untuk memperkenalkan dan mengembangkan industri fashion dari Jawa Tengah sekaligus mendorong terwujudnya Semarang sebagai ''Kota Mode'', Indonesian Fashion Chamber (Semarang Chapter) berkolaborasi dan bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Vokasi Produktivitas (BBPVP) Kota Semarang yang memiliki jurusan vokasi bidang Fashion Technology & Business Management, Kementerian Tenaga Kerja   dan Bank Indonesia, turut serta mengembangkan industri mode di Tanah Air, khususnya Jawa Tengah melalui kegiatan Semarang Fashion Trend. 

Semarang Fashion Trend 2023 mengembangkan keanekaragaman Wastra Jawa Tengah menjadi karya craft fashion berselera global/Foto: Doc. IFC

Menampilkan 106 Desainer dan UKM se-Jawa Tengah

Semarang Fashion Trend  2023  digelar Rabu-Sabtu (9-12 Agustus 2023), mulai pukul 13.00- 21.00 WIB di Fashion Runway Hall, BBPVP Semarang, Jalan Brigjen Sudiarto 118 Semarang.  Agenda acara SFT 2023, yaitu 15 slot fashion show, conference dan talkshow, project runway competition, dan fashion  exhibition. 

SFT selama empat hari  menampilkan 106 desainer desainer baik yang tergabung dalam asosiasi perancang maupun di luar asosiasi, jenama (brands) dan UKM se-Jawa Tengah yang siap mempresentasikan  karya terbaiknya yang bisa menjadi referensi dan acuan busana sepanjang tahun 2024/2025.  Desainer dan jenama  yang akan tampil di antaranya Ina Priyono, Deden Siswanto, Hannie Hananto, Maima x Roro Kenes, Ria Miranda, David Yan, Elkana Gunawan, Sudarna Suwarsa dan masih banyak lagi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto juga menghadirkan karya dari para desainer yang mengusung merek ''Banyumasanku''

Kehadiran mereka bisa menjadi indikator  bahwa Semarang mulai mendapatkan tempat sebagai ''Kota Mode'' di Indonesia. Dalam pergelaran Semarang Fashion Trend 2023, sebanyak 40 model hasil audisi yang berasal dari Semarang, Jakarta, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Bandung akan tampil di atas catwalk dengan arahan dari Chicko Bachtiar dan Tory Mado, koreografer dari Jakarta, music director Harry Wong. 

Pilihan Editor: Kartini dan Tenun Jepara Menginspirasi Monica Ivena untuk Koleksi Wanita di JF3 2023

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."