Cegah Dampak Negatif dari Paparan Sinar UV, Penggunaan Tabir Surya Harus Jadi Bagian dari Rutinitas Perawatan Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi memakai tabir surya atau sunscreen untuk anak. Freepik.com

Ilustrasi memakai tabir surya atau sunscreen untuk anak. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sinar matahari adalah sumber energi bagi keberlangsungan hidup, sinar matahari yang kaya akan vitamin D juga dipercaya memberi jutaan manfaat kesehatan bagi manusia. Namun, di balik manfaatnya, matahari yang bercahaya cerah juga menyimpan tantangan yang harus dihadapi oleh kulit kita. 

Menghadapi tantangan sinar matahari yang kuat dan perubahan iklim yang ekstrim, perlindungan kulit menjadi prioritas utama bagi masyarakat di iklim tropis seperti Indonesia. Menurut Jurnal Clinics in Dermatology (2019), kulit dengan warna khas Asia yang sawo matang dan cerah memiliki daya tahan terhadap sinar UV yang lebih tinggi, namun tetap memerlukan perlindungan yang tepat. Namun demikian, paparan sinar UV berlebihan dapat mengakibatkan risiko kesehatan yang serius bagi kulit kita.

Perubahan iklim ekstrem yang terjadi di seluruh dunia memperbesar risiko kesehatan dan keberlanjutan lingkungan, sehingga menjaga kulit dari paparan sinar matahari menjadi semakin penting.  Pada bulan April 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai cuaca ekstrem yang mempengaruhi tingkat indeks sinar UV di sebagian pulau Sumatera dan Jawa. BMKG mengingatkan pentingnya menggunakan produk tabir surya (SPF) sebagai bentuk perlindungan kulit. BMKG merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan SPF 30+ setiap dua jam, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. 

Radiasi UV dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan kulit manusia. Berdasarkan penelitian International Journal of Molecular Science (2021), paparan sinar UVA dan UVB, meski dalam indeks rendah, berpotensi menyebabkan sunburn dan mempercepat penuaan dini pada kulit. Sebagian besar kerusakan kulit, termasuk penuaan dini dan risiko kanker kulit, disebabkan sinar UVA yang memiliki peran dominan sebesar 98 persen. 

Dalam upaya mencegah dampak negatif dari paparan sinar UV yang berlebihan, penggunaan tabir surya telah menjadi bagian rutinitas perawatan kulit. Namun, penting untuk memilih produk tabir surya yang terpercaya dan telah teruji secara klinis, aman serta nyaman bagi kulit Asia.

Kulit yang sehat dan bercahaya tentu impian bagi banyak orang. Hidup di negara beriklim tropis, menjaga kesehatan kulit dari dampak buruk sinar UV merupakan bagian rutinitas perawatan sehari-hari. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi kulit dari keterangan tertulis yang diterima Cantika adalah dengan menghindari paparan sinar UV secara langsung pada waktu puncak dengan menggunakan pelindung topi atau payung, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih, gunakan skincare yang sesuai dengan iklim tropis dengan kandungan tabir surya dengan SPF minimal 30, oleskan 15 menit sebelum beraktivitas. Lalu gunakan kembali tabir surya setiap 2 jam guna memberikan perlindungan yang efektif sepanjang hari. 

Produk tabir surya dari NIVEA, didukung pengujian secara dermatologi. Tekstur yang ringan dan tidak lengket membuat tabir surya dari NIVEA mudah diserap kulit, memberikan kelembutan dan kenyamanan yang diperlukan kulit Asia. Sepanjang 2023, produk Sun Care, termasuk tabir surya, mengalami pertumbuhan pesat di LazMall Beauty, dengan peningkatan 40 persen lebih tinggi dibanding produk kecantikan secara keseluruhan. Lazada Mall mengkurasi produk pilihan favorit pelanggan untuk dapat masuk dalam LazMall Super Category Day. NIVEA berhasil masuk dalam kategori Sun Care dalam LazMall Super Category Brand, dengan tingkat engagement yang tinggi dan loyalitas pelanggan yang kuat.

Pilihan editor: Simak Sederet Perbedaan Sunscreen Stick dan Krim, Selain Bentuk

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."