Waspada, Orang Gemuk Risiko Tinggi Diabetes Hingga Penyakit Komplikasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita gemuk. shutterstock.com

Ilustrasi wanita gemuk. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memiliki berat badan berlebih bisa berdampak buruk pada kesehatan. Dokter spesialis penyakit dalam yang merupakan pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ) Dr. dr. Em Yunir, SpPD., KEMD mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, semakin tinggi ia mengalami risiko komplikasi. "Kalau kita lihat, makin gemuk seseorang, makin tinggi risiko mengalami berbagai macam komplikasi," kata dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) itu dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar virtual, Senin 10 Juli 2023.

Yunir menjelaskan ada beberapa tingkatan atau stadium saat seseorang menjadi gemuk hingga kegemukan atau obesitas.

Pada tahap awal, dia mengatakan, biasanya tidak ada gambaran kegemukan. Kemudian ketika memasuki stadium satu, mulai ada faktor risiko subklinis terkait obesitas dan gejala fisik ringan.

Selanjutnya, saat memasuki stadium dua, muncul penyakit kronis terkait obesitas yang sudah mapan dan keterbatasan sedang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Penyakit yang muncul terkait obesitas antara lain seperti diabetes, Obstructive Sleep Apnea (OSAS) atau gangguan pernapasan saat tidur, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Kemudian pada stadium tiga, mulai terjadi kerusakan organ yang mapan hingga keterbatasan fungsional tubuh yang signifikan. Beberapa kondisi yang bisa dialami pasien seperti stroke, komplikasi pembuluh darah diabetik, hingga gagal jantung.

Lalu pada stadium empat, dapat terjadi kecacatan parah dari penyakit kronis terkait obesitas. Stadium itu pun berpotensi menjadi stadium akhir dari obesitas. "Mengapa timbul berbagai macam komplikasi? Umumnya adalah perusakan dinding pembuluh darah, yang berisiko terjadinya stroke, terjadinya pendarahan pembuluh darah, sumbatan penyakit jantung koroner, dan seterusnya," ujar Yunir.

Obesitas, menurut Yunir, tidak hanya soal kelebihan berat badan, tapi, juga disertai dengan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes atau hiperglikemia.

Ada beragam cara untuk mencegah terjadinya obesitas. Yunir menganjurkan agar masyarakat menjaga berat badan. Caranya bisa mengatur pola makan gizi seimbang serta menambah aktivitas fisik. Penting pula agar seseorang membatasi asupan makanan yang tidak sehat. Membatasi screen time (penggunaan gawai) sehingga tidak banyak bergerak pun bisa menjadi indikator bertambahnya berat badan. Masyarakat juga tidak boleh menganggap remeh tidur yang cukup dan berkualitas, serta kurangi stres.

"Kalau kita secara fisik masih mampu berlari, jogging, berenang, ini adalah hal-hal yang kita sarankan. Ini dapat membakar kalori cukup banyak dan memberi kebugaran pada tubuh dengan lebih tinggi dibandingkan aktivitas permainan seperti badminton atau tenis," kata Yunir.

Latihan jasmani tersebut, kata Yunir, sebaiknya dilakukan selama 3-5 kali per minggu dengan durasi 30-45 menit. Dia juga menyarankan jeda antar latihan tidak boleh lebih dari dua hari berturut-turut.

Pilihan EditorMau Diet Sukses? Hindari 8 Makanan yang Bikin Gemuk

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."