5 Ciri Pria Baik yang Cocok jadi Pasangan Kamu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Pixabay.com/StockSnap

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Pixabay.com/StockSnap

IKLAN

    3. Mendengarkanmu

    Hadir sepenuhnya adalah olahraga seluruh tubuh. Olahraga ini membutuhkan partisipasi penuh dari kepala dan hati. Ketika seorang pria hidup di dalam kepalanya, pasangannya tidak akan merasakan kehadirannya. Salah satu cara untuk mengungkapkannya adalah melalui bagaimana dirinya mendengarkan pasangannya.

    Ketika seorang pria yang terhubung dengan hatinya mendengarkan, dia mendengarkan dengan seluruh tubuhnya. Dia tidak hanya mendengarkan untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan. Dia mendengarkan dengan seluruh tubuhnya untuk mendapatkan pesan yang lebih dalam di balik kata-kata. Dia mendengarkan di tingkat hati, di mana kebenaran yang sebenarnya sering berada. Pasangannya dapat merasakan hal ini, kehadirannya, ketika ia menarik napas dalam-dalam dan mendengarkan dengan seluruh tubuhnya.

    4. Kompromi

    Kamu dan dia tidak akan selalu sepaham dalam berbagai hal. Salah satu ciri pria baik adalah mau berkompromi. Dia nyaman saat kamu menjadi diri sendiri, dan dia tidak akan mencoba memaksakan kehendaknya atau membentuk kamu seperti yang dia inginkan. Untuk menemukan solusi bersama, dia akan mengajak kamu berkompromi, bertemu di titik tengah.

    5. Meluangkan Waktu

    Mungkin ini terdengar klise, tapi ini salah satu rumus jitu merawat hubungan, selain komunikasi. Meluangkan waktu untuk kamu, keluarga, dan teman-teman kamu adalah salah satu ciri pria baik. Dia juga tidak akan mengekang kamu meluangkan waktu dengan orang-orang yang mendukung kamu alias support system.

    Pilihan Editor: 6 Hal yang Dipertimbangkan Pria sebelum Melamar Wanita

    WIDYA FITRIANINGSIH | YOUR TANGO | PINK VILLA

     

    Halaman

    Iklan

    Berita Terkait

    Rekomendasi Artikel

    "Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."