5 Tips Mudik Sehat dan Aman, Mulai dari Persiapan hingga Layanan Pos Kesehatan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rabu, 19 April adalah hari pertama cuti bersama Idul Fitri 2023. Walau memang sudah ada yang mudik sebelumnya, tetapi di beberapa hari ke depan ini tentu arus mudik akan makin besar. Agar perjalanan lancar, perhatikan juga persiapan mudik hingga saat di perjalanan. 

Berikut disampaikan lima tips mudik sehat dan aman dari Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI yang disampaikan melalui siaran pers, Rabu, 19 April 2023 

1. Persiapan yang baik

1. Berangkat berkendaralah dalam keadaan sehat. Jangan mengemudi kalau badan terasa kurang sehat/

2. Sebelum berangkat mudik maka periksalah kondisi kendaraan anda. 

3. Kalau membawa bayi dan anak maka bawalah bekal yang cukup, makanan bayi/anak, popok, bedak, bantal, dan mainan, sebagai antisipasi kalau terkena kemacetan panjang.

4. Selalu bawalah obat-obat yang diperlukan selama perjalanan mudik, baik obat-obat yang memang rutin dikonsumsi untuk penyakit kronik, maupun obat emergency yang diperlukan. 

2. Selama dalam perjalanan

1. Ingatlah bahwa selama dalam perjalanan anjurannya adalah kalau lelah dalam perjalanan, segera istirahat. Sebaiknya juga setiap 4 jam berkendara maka harus beristirahat. 

2. Patuhi senantiasa rambu lalu lintas dan arahan petugas. Pengendara sepeda motor harus menggunakan helm, dan pengendara mobil harus memasang seat bealt saat berkendara demi keamanan dan keselamatan selama perjalanan jangan ngebut. 

3. Sebaiknya jangan membawa anak mudik dengan sepeda motor, apalagi untuk perjalanan jauh karena sangat melelahkan untuk anak. 

3. Manfaatkan layanan pos kesehatan 

Kalau selama dalam perjalanan ada keluhan sakit, maka segera berobat ke Pos Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit disepanjang jalur arus mudik yang tentunya sudah disediakan. " Saya ingat ketika masih bertugas sebagai DirJen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan maka setiap menjelang arus mudik maka selalu turun kelapangan untuk melihat kesiapan pos kesehatan ini," ucap Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini

Ketika waktu itu saja sudah tersedia 700 Pos Kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit disepanjang jalur arus mudik, selain Pos Kesehatan Pelabuhan (206 pos), Pos Kesehatan Terpadu Lintas Sektor (646 buah); Puskesmas dan Ambulans 24 jam (892 buah); serta 1.554 RS di sekitar Sumatera, Jawa dan Bali yang siaga 24 jam. Sekarang tentu pos kesehatan dll. jauh sudah lebih banyak lagi.

4. Jaga kebersihan

Hal yang penting pula adalah selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam perjalanan mudik, jangan jajan sembarangan, dan selalu cuci tangan secara berkala. Mungkin juga baik kalau selama perjalanan jangan mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam, atau setidaknya menghindari makanan dan minuman yang mudah mengiritasi saluran cerna kita. 

Tentu kita selalu harus menjaga kebersihan lingkungan, jangan buang sampah sembarangan. Juga jangan mau menerima begitu saja minuman dan makanan dari orang yang tidak dikenal.

5. COVID-19

Disatu sisi kita bersyukur bahwa kasusnya sudah lebih terkendali tahun ini, tapi disisi lain kita juga lihat dalam beberapa hari ini kasusnya terus meningkat sampai lebih dari seribu orang per hari dengan kematian meningkat jadi dua digit. Kita tetap perlu berhati-hati setidaknya di tiga hal:

1. Kalau ada keluhan yang curiga kearah COVID-19 maka segeralah memeriksakan diri, bila perlu melakukan pemeriksaan antigen dan atau PCR. 
2. Sebaiknya pemudik sudah mendapatkan vaksin booster. 
3. kelompok rentan (lansia, orang dengan komorbid dll.) tentu perlu lebih waspada lagi, misalnya dengan tetap menggunakan masker di ruang tertutup dan di dalam kendaraan. 

"Tentu kita tidak ingin akan ada banyak yang tertular COVID-19 selama masa sibuk arus mudik dan balik, apalagi sudah kita ketahui bersama bahwa varian Arcturus sekarang ini memang lebih mudah menular daripada varian sebelumnya. Hal lain, laporan dari Singapura menyebutkan bahwa 3 dari 10 kasus di negara itu adalah infeksi ulang, kekambuhan, jadi mereka yang sudah pernah sakit COVID-19 masih tetap akan dapat jatuh sakit COVID lagi akibat Arcturus ini," pungkas Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Kepala Balitbangkes ini. 

Pilihan Editor: Menyetir Kendaraan saat Mudik, Konsumsi 5 Makanan yang Bisa Mencegah Kantuk

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."