Olahraga Bisa Tingkatkan Percaya Diri Hingga Mengatasi Depresi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic

Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika orang mulai lakukan olahraga, walaupun hanya sedikit, dampaknya bisa meningkatkan kepercayaan diri. Hal itu diungkapkan profesor psikiatri dan perilaku manusia di Brown University's Alpert Medical School, Lisa Uebelacker, PhD.

Berolahraga, seperti dilansir Livestrong pada 16 Maret 2023 juga dapat membantu orang mengelola stres, menurunkan berat badan, meningkatkan kewaspadaan mental dan tidur lebih nyenyak.

Sebuah studi tahun 2022 dalam ‌Journal of Affective Disorders‌ menunjukkan kurang tidur dan tidur berlebihan sama-sama meningkatkan risiko depresi. Studi lainnya pada tahun yang sama diterbitkan dalam "Epidemiology and Psychiatric Sciences" menunjukkan kesulitan tidur berhubungan dengan prevalensi depresi dan hubungan itu berlaku untuk semua kelompok umur.

Hal ini berarti, meningkatkan kualitas tidur selama 7-9 jam pada malam hari dapat meredakan gejala depresi. 

Olahraga telah lama dikaitkan dengan pelepasan endorfin (bahan kimia otak di balik perasaan euforia) dan serotonin (zat yang terkait perasaan bahagia), menurut American Council on Exercise (ACE).

Jadi, berapa lama olahraga yang diperlukan seseorang? Jumlah aktivitas apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Sebuah studi pada Januari 2018 dalam ‌The American Journal of Psychiatry‌ melaporkan bahwa setidaknya lakukan olaheraga selama satu jam selama seminggu bisa dilakukan. Hal ini terlepas dari intensitasnya. Olahraga dengan kuantitas itu, dapat membantu melindungi seseorang dari depresi di masa depan. Bahkan olahraga juga bisa dilakukan selama 10 menit per hari.

Studi lain, yang diterbitkan dalam ‌JAMA Psychiatry‌ edisi 2019, menunjukkan bahwa sekitar 15 menit sehari olahraga dengan intensitas tinggi seperti berlari, atau satu jam aktivitas dengan tingkat rendah, seperti berjalan atau melakukan pekerjaan rumah tangga, dapat melindungi dari depresi.

Tinjauan penelitian tahun 2022 di ‌JAMA Psychiatry‌ mencatat, jalan cepat sekitar 2,5 jam setiap minggu dikaitkan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah.

Pilihan Editor: Minat Olahraga Pasca Pandemi Dinilai Semakin Meningkat

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."