5 Fakta Menarik Konnyaku

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Konnyaku. Shuttestock

Konnyaku. Shuttestock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di ulasan kuliner kali ini, mari kita mengenal lebih dekat konnyaku. Makanan khas Jepang ini terbuat dari fiber umbi porang. Dari konnyaku bisa dihasilkan produk lain, seperti mi dan beras. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak sederet fakta menarik konnyaku.

1. Shirataki dari Konnyaku Basah

Di Jepang pada masa lampau, menurut Company Representative Mr. Ishii Konyaku & Shirataki, Charlie Shirataki, shirataki adalah konnyaku yang dikeringkan dan dibentuk menjadi mi. Produk konnyaku berupa mi disebut dengan ito-konnyaku, dibuat dari konnyaku basah berbentuk balok yang dipotong-potong panjang secara manual hingga menjadi mi.

Baca Juga:

Menurut Charlie, hampir 100 persen shirataki dan produk konnyaku kering lainnya yang beredar di Jepang merupakan ekspor dari produsen lokal ini.

"Hampir 100 persen, mungkin 95 persen, produk dry konnyaku dan dry shirataki yg beredar di Jepang, 95 persen itu kami yang produksi," tutur dia di Jakarta pada Minggu, 5 Maret 2023.

2. Sudah Ada di Abad ke-6

Produk-produk konnyaku dikenal sebagai makanan sehat dalam beberapa tahun terakhir oleh masyarakat Indonesia. Padahal, kata Charlie, konnyaku basah sejatinya sudah ada sejak abad ke-6 di yang saat itu dikonsumsi oleh para biksu di Jepang.

Baca Juga:

Konnyaku. Shuttestock

3. Jenis Konnyaku

Charlie menjelaskan pada dasarnya konnyaku berbasis produk basah, yakni berbentuk jeli yang di dalam kemasannya terdapat air alkali.

Produk konnyaku basah sebetulnya sudah matang. Cara penyajiannya pun cukup mudah, yaitu hanya perlu disiram dengan air panas dan kemudian ditiriskan atau dibuang airnya.

Konnyaku basah tidak hanya berupa balok, ada pula tsubu konnyaku yang berupa butiran jeli atau akrab disebut dengan nasi konnyaku. Cara penyajiannya juga serupa dengan konnyaku balok.

Selain itu, ada pula beras konnyaku yang wujudnya berupa butiran beras dari konnyaku yang dikeringkan.

Menurut Charlie, sebetulnya tidak ada istilah "beras shirataki", yang betul adalah beras atau nasi konnyaku. Berbeda dengan tsubu konnyaku, beras konnyaku pada dasarnya belum matang sehingga harus dimasak terlebih dahulu.

4. Kandungan Kalori

Untuk konnyaku basah, baik konnyaku balok maupun tsubu konnyaku, Charlie mengatakan produk ini tidak mengandung kalori sama sekali atau nol kalori. Sementara konnyaku kering, baik shirataki maupun beras konnyaku, mengandung kalori. Beras konnyaku sendiri mengandung 70 persen kalori per 100 gram.

Charlie menjelaskan kandungan kalori tersebut didapatkan dari tepung tapioka yang menjadi bahan penting untuk membuat konnyaku berubah menjadi kering. Pembuatan konnyaku kering hampir sama seperti konnyaku basah. Yang membedakan, adonan konnyaku ditambahkan tepung tapioka dan dikeringkan dengan menggunakan oven.

Walaupun mengandung kalori, kata Charlie, beras konnyaku kering memiliki kelebihan. Ketika beras ini dicampur dengan beras lain untuk dimasak menjadi nasi goreng atau nasi berbumbu lainnya, beras konnyaku mampu menyerap bumbu lebih mudah dan menghasilkan rasa yang lebih enak berkat adanya kandungan tepung tapioka.

Konnyaku juga mengandung fiber yang tinggi, sehingga baik untuk fungsi pencernaan, bekerja dengan menyerap dan mengikat lemak di dalam pencernaan. Namun, Charlie mengingatkan bahwa konnyaku mungkin perlu dibatasi pada penderita GERD

5. Cara Menikmati Konnyaku

Menurut Charlie, orang-orang Jepang menikmati nasi atau beras konnyaku sebetulnya dicampur dengan nasi atau beras biasa seperti nasi putih atau merah. Ini dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengonsumsi nasi dengan lebih sehat dan enak.

Untuk nasi konnyaku basah, hanya perlu mencampurkannya dengan nasi biasa setelah konnyaku ditiriskan sebab pada dasarnya produk basah ini sudah matang.

Sementara untuk beras kering, cara memasaknya sama seperti memasak beras biasa. Charlie mencontohkan, satu cup beras konnyaku dicampur dengan satu cup beras putih, kemudian cuci dan masak dalam penanak nasi atau rice cooker. Dengan mencampurkan beras konnyaku, nasi yang dihasilkan pun akan menjadi lebih pulen.

Pilihan Editor: Mi Shirataki Cocok untuk Diet, Rendah Kalori dan Cegah Kolesterol

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Berita terkait tidak ada


Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."