5 Kunci Penting dalam Pernikahan, Rasa Intim Tak Melulu Momen Bercinta

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Jared Sluyter

Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Jared Sluyter

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap pernikahan punya ceritanya masing-masing. Sementara beberapa pasangan mungkin menempatkan seks di bagian atas daftar prioritas mereka, yang lain mungkin menganggap aspek lain dari hubungan itu lebih penting.

Pasangan mungkin tidak memprioritaskan momen bercinta karena beberapa alasan, menurut Lauren Cook-McKay, seorang terapis pernikahan dan keluarga dan VP di Divorce Answers.

Misalnya, memiliki dorongan seks yang lebih rendah, menjadi aseksual, tidak melakukan hubungan seks karena kepercayaan agama atau budaya, atau hidup dengan kondisi medis tertentu semuanya dapat berperan.

"Hubungan seks bukan satu-satunya aspek yang membuat pasangan bahagia," kata McKay. "Itu tidak selalu merupakan bahan yang diperlukan untuk hubungan yang memuaskan."

Berikut kunci penting dalam pernikahan yang kerap terabaikan: 

1. Keamanan emosional

Keamanan emosional adalah dasar dari setiap hubungan yang penuh kasih dan dukungan, menurut Jennine Estes, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dan pendiri Terapi Estes.

Keamanan emosional berarti Anda merasa cukup aman untuk terbuka dan rentan dengan pasangan Anda. Misalnya, jika Anda merasa diabaikan oleh pasangan Anda atau sesuatu yang dia katakan membuat Anda kesal, Anda harus merasa bebas untuk berbagi mengapa Anda kesal dengannya — tanpa takut akan reaksinya.

Sebaliknya, pasangan yang tidak merasa aman secara emosional mungkin menjadi defensif atau agresif selama konflik, dan menarik diri, menutup diri, atau menghindari perselisihan sama sekali.

Estes mengatakan perilaku ini dapat menghambat komunikasi dan dalam beberapa kasus menimbulkan kebencian tersembunyi.

Untuk membangun keamanan emosional, Anda dapat:

1. Beri tahu mereka ketika sesuatu yang mereka lakukan membuat Anda kesal - tetapi dekati mereka dengan cara yang tidak menuduh sehingga mereka tahu Anda memberi mereka manfaat dari keraguan itu.

2. Ringkas atau renungkan kembali apa yang mereka katakan untuk menunjukkan bahwa Anda telah mendengarkan dan peduli dengan pikiran dan perasaan mereka

3. Validasi dan tunjukkan empati untuk pengalaman mereka dengan mengatakan hal-hal seperti, "Wajar jika kamu merasa sedih dalam situasi itu" atau "Pasti sangat menegangkan. Aku juga merasakan hal yang sama."

Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Rene Asmussen

2. Waktu berkualitas

Sebuah studi kecil tahun 2021 menemukan bahwa menghabiskan waktu berkualitas dengan pasangan Anda — baik hanya berbicara atau berpartisipasi dalam suatu aktivitas — dapat membantu Anda:

1. Merasa lebih puas dalam hubungan
2. Rasakan kualitas yang lebih positif dalam hubungan Anda
3. Rasakan kedekatan yang lebih besar dengan pasangan Anda
4. Tidak ada aturan keras atau cepat tentang berapa banyak waktu yang harus Anda habiskan bersama. 

Pada akhirnya, para ahli mengatakan ini tentang menemukan apa yang cocok untuk Anda - yang bisa berarti mencadangkan waktu ikatan di akhir pekan, menyisihkan satu jam setiap hari, atau melakukan kencan malam seminggu sekali.

Pengalaman bersama sangat kuat, kata McKay, karena mereka dapat mengungkap titik temu. Mereka juga dapat membuat Anda merasa seperti sebuah tim, menciptakan kenangan positif untuk dilihat kembali, dan memotivasi Anda untuk terus membangun hubungan.

"Semakin banyak pasangan menjauh dari stres sehari-hari dan hadir untuk satu sama lain, semakin mereka merasa terhubung," kata Estes.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."