Manfaat Diet Rendah Garam Selain untuk Mencegah Penyakit Degeneratif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi garam. Shutterstock

Ilustrasi garam. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Sahabat Cantika jika peran natrium dari garam yang sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh sebagai zat gizi esensial untuk berbagai mekanisme fisiologis seperti memastikan keseimbangan cairan tubuh dan juga berperan dalam mengatur fungsi otot dan syaraf. Namun, jika dikonsumsi berlebihan dapat memunculkan berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, gagal jantung, diabetes, dan lain lain. Oleh sebab itu perlu diet rendah garam

Hal itu disampaikan Product and Nutrition Manager, PR Department PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, saat menyampaikan materi Bijak Garam kepada warga Dusun Gayam, Mojokerto, Kamis, 9 Februari 2023. 

“Selama ini ada empat rasa dasar yang sudah lebih familiar kita ketahui, yakni manis, asin, pahit, asam. Nah yang terakhir ditemukan adalah rasa umami atau gurih, ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Jepang yaitu Dr. Kikunae Ikeda. Kita dapat membedakan kaldu ayam yang lebih terasa gurih serta lezat dengan diberi sedikit MSG, dibandingkan dengan kaldu ayam diberi garam yang hanya terasa asin saja,” ucap Katarina.

Menurut WHO, anjuran konsumsi aman harian garam adalah kurang dari lima gram.  "Nah, kampanye Bijak Garam dari Ajinomoto mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi, dengan cara menambahkan sedikit MSG. Caranya dengan mengganti 2 sendok teh garam dengan 1 sendok teh garam plus setengah MSG dalam makanan yang dimasak,” ungkap Katarina khususnya untuk para ibu yang hadir. 

Menurut Katarina, faktanya penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga () dari kandungan natrium pada garam dapur biasa. Hal lain yang juga disinggung pada sesi tersebut adalah aspek keamanan MSG. 

Sebagai solusi pengurangan garam, MSG hingga saat ini dinyatakan aman oleh Badan Kesehatan Nasional (BPOM) dan dunia, untuk dikonsumsi dengan batas asupan harian: Secukupnya. Isu-isu negatif yang selama dikaitkan dengan MSG adalah mitos yang secara ilmiah belum ditemukan bukti keterkaitannya.

Penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan hipertensi, penting untuk dicegah dengan memperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tentang pembatasan asupan gula, garam, dan lemak (GGL). Oleh sebab itu dibutuhkan tips kreasi masakan yang menggunakan garam secara bijak. 

Katarina menambahkan, bahwa saat ini pihaknya sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kemenkes RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.

Pilihan Editor: Dapur Umami bagi Cara Sajikan Masakan Lezat dan Rendah Garam

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."