6 Cara Meningkatkan Empati di Kehidupan Sehari-hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya di luar ruangan. Foto: Pixabay/NickyPe

Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya di luar ruangan. Foto: Pixabay/NickyPe

IKLAN

Mengapa Beberapa Orang Kurang Berempati?

Perlu dicatat bahwa gangguan kepribadian tertentu, seperti gangguan kepribadian borderline dan autisme, dapat mempersulit sebagian orang untuk berempati (sedangkan variasi genetik tertentu dapat membuatnya sangat mudah bagi orang lain, termasuk empati alami).

Dalam kasus lain, bisa jadi orang dewasa di lingkungan masa kanak-kanak mereka tidak mencontohkan empati.

Mengalami kelelahan atau tingkat stres yang tinggi juga dapat membuat seseorang menghindari mengambil langkah kognitif untuk mempertimbangkan perspektif orang lain—terutama ketika mereka menganggap proses itu sebagai sesuatu yang membutuhkan banyak upaya mental, menurut sebuah studi tentang persepsi seputar empati. 

Dalam percakapan yang melibatkan konflik, ada juga insentif yang lebih rendah untuk berempati dibandingkan dalam diskusi di mana setiap orang memiliki perasaan yang sama.

“Saat Anda berada dalam konflik, bagian emosional dari empati tertutup bagi kebanyakan orang, dan Anda tidak merasa termotivasi untuk melihat perspektif orang lain,” kata Dr. Halpern. "Kamu hanya ingin mereka melihat sesuatu dengan cara Anda."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."