5 Jenis Kanker yang Sering Menyerang Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kanker adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi individu dari semua jenis kelamin termasuk wanita. Ada beberapa jenis kanker yang sering menyerang wanita, contohnya kanker payudara, ovarium, serviks, dan rahim. Kanker ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional wanita, serta kualitas hidupnya.

“Kanker mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Wanita sangat rentan terhadap jenis kanker tertentu termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker ovarium, kanker serviks, dan kanker kolorektal,” ujar Dr. Monica Gulati, dekan eksekutif di Lovely Professional University, India, dikutip dari Times of India, pada Senin, 6 Februari 2023.

Berikut lima kanker yang sering menyerang wanita

1. Kanker Paru

Merokok telah meningkatkan kejadian kanker paru pada wanita. Dari paparan rokok yang sama, terlihat bahwa perokok wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru dibandingkan perokok pria. Di antara non-perokok, wanita juga lebih mungkin terkena kanker paru-paru.

2. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering didiagnosis pada wanita. Peluang wanita terkena kanker payudara adalah 1 dari 8. Risiko seorang wanita terkena kanker payudara meningkat jika dia tidak aktif secara fisik, obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause.

Dibandingkan dengan wanita yang lebih tua dengan berat badan yang sehat, mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

3. Kanker Kolorektal (Usus Besar)

Peluang wanita terkena kanker usus besar adalah 1 dari 24. Usia rata-rata di mana wanita didiagnosis dengan kanker usus besar adalah 72, dan untuk pria, usia rata-rata saat diagnosis adalah 68, menurut American Society for Clinical Oncology.

Dengan deteksi dini, pemeriksaan rutin, pengobatan yang tepat, dan gaya hidup sehat, wanita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

4. Kanker Serviks

“Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita. Itu terjadi di sel-sel serviks, pintu masuk ke rahim dari vagina," kata dr. Kamini Rao, Penerima Penghargaan Padma Shree dan Kepala Mentor, Milann Fertility Center, India.

Setiap tahun, lebih dari setengah juta wanita, sebagian besar berusia antara 35 dan 444 tahun didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia, dan penyakit ini mengakibatkan lebih dari 300.000 kematian.

Jika tubuh Anda tidak melawan infeksi, hal itu dapat menyebabkan sel-sel leher rahim Anda berubah menjadi sel kanker. "Menjalani pemeriksaan ginekologi secara teratur, vaksin HPV, pap smear, dan mempraktikkan seks aman adalah langkah paling penting yang dapat Anda ambil untuk mencegah kanker serviks,” jelas Dr. Rao.

5. Kanker Rahim

Kanker rahim atau juga dikenal sebagai kanker endometrium adalah kanker pada lapisan rahim, ujungnya ometrium. Ini adalah jenis kanker paling umum yang mempengaruhi organ reproduksi wanita, membuatnya lebih umum daripada kanker serviks atau kanker ovarium. Peluang seorang wanita terkena kanker rahim adalah 1 dari 36. Perubahan hormonal, terutama estrogen, salah satu penyebab kanker rahim.

Baca juga: Perempuan, Yuk Cegah Kanker Payudara dan Serviks dengan Periksakan Diri

TIMES OF INDIA | HEALTHLINE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."