Catat, Ini Efek Samping Konsumsi Suplemen Teh Hijau Dosis Tinggi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi suplemen teh hijau. Foto: Pixabay.com/Aixklusiv

Ilustrasi suplemen teh hijau. Foto: Pixabay.com/Aixklusiv

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Apa pun yang dikonsumsi secara berlebihan pastinya menimbulkan efek samping pada tubuh. Kali ini, kita mengulik efek samping konsumsi suplemen teh hijau dosis tinggi dalam waktu lama bisa memicu kerusakan hati. Hal itu diungkap dalam penelitian dari Rutgers, yang diterbitkan dalam "The Journal of Dietary Supplements". Di studi tersebut terdapat petunjuk dua varian genetik yang memperlihatkan risiko tersebut.

Peneliti senior sekaligus asisten profesor ilmu gizi di Rutgers School of Health Professions, Hamed Samavat mengatakan kepada Scitech Daily beberapa waktu lalu, bahwa penting juga diketahui manfaat suplemen teh hijau dosis tinggi juga kaya akan manfaat.

"Suplemen teh hijau dosis tinggi memiliki manfaat kesehatan yang signifikan bagi penderita gangguan jantung, kanker, obesitas hingga diabetes tipe 2. Tapi penting untuk tahu siapa yang berisiko untuk alami kerusakan hati setelahnya," ujar Hamed.

Menggunakan data dari Minnesota Green Tea Trial, sebuah studi besar tentang efek suplemen teh hijau pada kanker payudara, tim peneliti menyelidiki apakah orang dengan variasi genetik tertentu lebih mungkin menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada hati setelah setahun menelan 843 miligram suplemen teh hijau per hari.

Penelitian yang dipimpin oleh Laura Acosta, seorang mahasiswa doktoral, memilih dua variasi genetik yang dipertanyakan karena masing-masing mengendalikan sintesis enzim yang memecah antioksidan dalam teh hijau yang disebut katein (EGCG).

Mereka melakukan uji coba terkontrol plasebo melibatkan lebih dari 1.000 wanita pascamenopause dan mengumpulkan data secara berkala setiap tiga bulan sekali selama satu tahun.

Analisis oleh para peneliti menunjukkan bahwa tanda-tanda awal kerusakan hati tampak umum terjadi pada peserta dengan genotipe UGT1A4. Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut genotipe seperti apa yang dimaksud.

Genotipe ini berisiko tinggi mengalami peningkatan kerusakan hati hingga 80 persen setelah sembilan bulan mengonsumsi suplemen teh hijau. Sedangkan mereka dengan genotipe berisiko rendah dengan enzim yang sama memperlihatkan peningkatan kerusakan hati hingga melihat 30 persen.

“Kami masih jauh dari dapat memprediksi siapa yang dapat dengan aman mengonsumsi ekstrak teh hijau dosis tinggi,” kata Samavat, yang mencatat risiko toksisitas hati hanya terkait dengan suplemen teh hijau dosis tinggi, bukan dengan minum teh hijau atau bahkan mengonsumsi ekstrak teh hijau dosis rendah.

Baca juga: Mengenal Katekin, Kandungan yang Paling Banyak Ditemukan di Teh Hijau

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."