Di Balik Cerita Kebaya Maudy Ayunda, Terinspirasi Pelukis Asal Belanda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Maudy Ayunda mengenakan kebaya khas Bali saat mengikuti acara Presidensi G20/Foto: Instagram/Maudy Ayunda

Maudy Ayunda mengenakan kebaya khas Bali saat mengikuti acara Presidensi G20/Foto: Instagram/Maudy Ayunda

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Aktris, penyanyi, dan juru bicara Presidensi G20 Maudy Ayunda mencuri perhatian saat tampil anggun dalam balutan kebaya khas Bali di acara gala dinner G-20, Nusa Dua, Bali. Maudy mengunggah fotonya di laman Instagram saat menghadiri acara tersebut. 

"Terimakasih Mas @didietmaulana sudah mewujudkan impian untuk mengenakan kebaya Bali untuk rangkaian kegiatan @indonesia.g20 As always - what a piece of art!" tulis Maudy. 

Pemeran Perahu Kertas ini mengenakan kebaya khas Bali yang dilengkapi ikat pinggang dari kain dan disematkan bros menawan. Maudy memadukan dengan kain songket warna hitam bercorak dan aksesori sanggul Bali dari Tulola menambah anggun penampilannya.  

Melalui laman Instagramnya, Didiet Maulana menceritakan proses kreatif kebaya yang ia namakan Puspa Romansa tersebut. "Suatu hari Maudy text aku, meminta agar membuatkan kebaya untuk dipakai pada acara G20 di Bali. Langsung aku beli tiket pesawat ke Bali untuk mencari songket padanan yang spesial untuknya dengan penuh semangat," tulis Didiet. 

Selama proses menyiapkan, Didiet turut mencari inspirasi untuk konsep yang ingin ia pakai. "Akhirnya keluarlah satu inspirasi, sebuah lukisan yang aku suka karya pelukis Belanda, Willem Gerard Hofker, yang dibuatnya di Denpasar,Bali, tahun 1938 berjudul "Ni Tjawan". Warna-warna songket dan motif bunga dalam lukisan tersebut sungguh menggugah hati." lanjut dia. 

"Perjalanan mencari wastra yang tepat membawaku ke sahabatku di Karangasem, bli Iwan, @1onebali . Dan setelah dua jam pencarian akhirnya songket yang pas didapat sudah. Dengan motif bunga dan tambahan motif kotak-kotak khas Bali menjadi aksen."

Sampai kemudian jadilah sketsa Kebaya Puspa Romansa. Tampilan yang menceritakan keindahan bunga-bunga penuh romansa, dengan aksen senteng berwarna marun dengan kebaya motif bunga berwarna kuning kunyit.

"Kembali ke Jakarta, langsung kukirim semua ide ke Maudy yang kebetulan sedang di luar kota. Semua proses approval online dan langsung approved! Bahagia hatiku," tulisnya. 

Kemudian dua minggu proses pembuatan kebaya, hingga akhirnya fitting tiga hari sebelum Maudy berangkat ke Bali. "Semua pas dan Maudy suka. Happy banget."

Lalu, untuk cek mengenai bentuk tampilan akhir, Didiet menanyakan model rambut dan tampilan akhir kepada sahabatku, seorang penggiat budaya dan penari @poetryreading. Model rambut Maudy terinspirasi dari model sanggul perempuan Bali yang sudah bersuami yaitu Pusung Tagel. "Dan aku mendapat masukan untuk peletakan Senteng (kain di pinggang) juga."

Baca: Maudy Ayunda Tampil Anggun Mengenakan Kebaya Khas Bali di KTT G20

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."