Eril Dinyatakan Meninggal, Najwa Shihab: Kita Hanya Sebutir Pasir

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Najwa Shihab/Foto: Instagram

Najwa Shihab/Foto: Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jurnalis Najwa Shihab ikut bersimpati atas kepergian anak sulung Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, di Swiss. "Simpati dari saya dan jutaan orang lain tentu tak bisa menawarkan kepedihan," kata Najwa Shihab dalam unggahannya di Instagram pada 3 Juni 2022.

Sebagai sahabat, Najwa Shihab, mengatakan hanya bisa mengirimkan doa kepada Ridwan Kamil dan keluarga agar tetap tabah dan ikhlas melewati momen duka ini. "Kami hanya bisa berdoa semoga kekuatan dan ketabahan itu masih memadai untuk melewati hari-hari kehilangan yang mungkin tak akan singkat ini. Peluk dari jauh untuk Teh Atalia, Kang Emil dan Zara," katanya.

Sebelumnya, Eril dinyatakan meninggal dunia setelah 7 hari ia terbawa arus di Sungai Aare dan tidak juga ditemukan. Masyarakat pun diajak untuk melakukan Salat Gaib untuk Eril. Walau pernyataan kematian itu sudah keluar, pencarian terhadap Eril tetap dilakukan.

Kepada Atalia Praratya dan Ridwan Kamil, Najwa Shihab bercerita bahwa sejak kabar hanyutnya Eril mencuat, setiap hari ia terus mencari dan menunggu kabar terbaru tentang pencarian Eril. "Dan bukan hanya saya saja, jutaan orang lain juga melakukannya. Kami terkejut, tercekat, was-was dan sedih sekaligus berharap semoga ada kabar baik dari Sungai Aare," tulisnya.

Foto keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Ia pun meyakini bahwa kesedihan Atalia dan Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, pasti jauh lebih besar dan tidak terbandingkan. Namun pesan perpisahan dari Atalia Praratya semakin membuat Najwa Shihab bersedih. "Tapi siapa yang tak remuk membaca surat Teh Atalia yang pamit meninggalkan Swiss? Sekali lagi, perasaan kami tentu tak seberapa dibanding yang dirasakan Teh Atalia dan Kang Emil, tapi setiap yang berakal akan bergumam: tak terbayangkan betapa berat mengalami kehilangan seperti ini," katanya.

Najwa mengakui sebagai orang tua, ia pun pernah merasakan duka atas kehilangan putrinya. "Setiap orang juga pernah — setidaknya akan — mengalami kehilangannya sendiri-sendiri. Kita semua punya kalender yang pada salah satu tanggalnya telah disuratkan gilirannya masing-masing," katanya.

Najwa Shihab juga mengingatkan bahwa sudah miliaran jiwa hadir di bumi ini. Setiap manusia hanyalah sebutir pasir yang nantinya akan dikembalikan kepada zat yang lebih besar dan tinggi. "Kita hanya sebutir pasir dari hamparan yang tak terpermanai itu. Bersama orang-orang tercinta, kita semua pernah membentuk istana pasir, dan kita tahu pada akhirnya — cepat atau lambat — istana pasir itu akan kita berikan kepada samudera," katanya.

Pencarian Eril terus dilakukan walaupun Ridwan Kamil dan Atalia Praratya pulang ke Indonesia. Pihak otoritas menambah metode pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare menggunakan anjing pelacak yang memiliki kemampuan khusus untuk menjejak aroma di permukaan di mana ini adalah keahlian khusus.

Baca: Terus Mencari Putra Tercinta, Atalia Praratya: Mohon Keikhlasan Doakan A Eril

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."