Buya Syafii Maarif Wafat, Alissa Wahid: Bangsa Ini Kehilangan Mutiara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ulama dan cendekiawan Muslim Indonesia Ahmad Syafii Maarif atau akrab dipanggil Buya Syafii wafat pada hari ini, Jumat, 27 Mei 2022, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Kepergian mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini membuat orang-orang mengenang pemikirannya tentang agama dan negara. Salah satunya ialah Psikolog Alissa Wahid, melalui unggahanya di laman Twitter, putri sulung Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid ini ini turut menuliskan kenangannya.

Menurut Alissa Wahid, sosok Buya Maarif sering terlintas di kepalanya, saat ia merasa gamang di jalan hidup yangg sekarang dijalani. Tidak mudah untuk istiqomah, kadang ingin menyerah pada tawaran-tawaran nyaman seperti bisnis. Lebih mudah, lebih enak daripada mengurus wadas, kendeng, hak minoritas, dan seterusnya.

"Saya pengen pindah jalur yang aman nyaman tentram. Tapi setiap mikir ini, saya selalu ingat Buya. Selalu. Sampai ujung usia, Beliau tidak berlebih materi, tidak manja. Tapi hidupnya kaya dengan kesahajaan & perjuangan. Mulia dan sungguh teladan utama," cuitnya. 

Dalam ulasan tweet lainnya, Alissa bercerita kenangan bersama Buya jika pernah suatu ketika bertemu di pesawat, mereka asyik diskusi tentang perempuan dalam islam, membahas fatima mernissi dll, "lalu disuruhnya saya membaca tulisan seorang ulama perempuan mesir yang beliau lupa namanya."

Buya Syafii tutup usia pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping. dok. AMINEF

Setiap kali, lanjut Alissa, jika sudah merasa mentok tembok menghadapi kondisi bangsa, ia berlabuh mohon petuah Buya Maarif. Buya adalah tokoh yang sangat dihormati sang ayah. Dan Buya pernah mengatakan hubungan beliau berdua membantu Buya lebih luwes melihat soal bangsa dan agama.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun. Selamat jalan, Buya. Saya bersaksi, Buya orang yang berhati bersih, bernurani jernih, segalanya dilakukan untuk umat dan bangsa. Ya Allah, bangsa ini sungguh kehilangan mutiaranya. Ya Allah...." kenangnya. 

Tak hanya Alissa, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Buya Syafii wafat di Yogyakarta pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB

Nadiem mengatakan kepergian Ahmad Syafii Maarif merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. "Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya," kata Nadiem dilansir di laman resmi Kementerian Pendidikan pada Jumat, 27 Mei 2022.

Menteri Nadiem meyakini karakter Buya Syafii perlu diteladani generasi muda. "Beliau dikenal sebagai ulama dan cendikiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi," tuturnya.

Baca: Kisah Alissa Wahid Tunaikan Janji Gus Dur ke Petani Kendeng

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."