Kenali 4 Taktik Orang Manipulatif, Mulai dari Memanfaatkan Kedekatan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Drobotdean

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Drobotdean

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memanipulasi psikologis seseorang merupakan cara yang jahat untuk mengendalikan seseorang. Sebabnya dengan memanipulasi psikologis seseorang maka orang tersebut akan mengalami rasa keraguan yang hebat dan cenderung ketergantungan.

Dilansir PsychologyToday, manipulasi psikologis biasa digunakan oleh orang manipulatif yang cenderung narsistik. Manipulasi psikologis ini biasanya dimulai dengan pelanggaran batas kecil yang secara bertahap akan terus meningkat.

Nah, untuk itu berikut cara melawan manipulasi psikologis dengan memahami bagaimana hal itu terwujud dalam hubungan sehari-hari dan interaksi antarpribadi. Sebagai berikut :

1. Memanfaatkan Kedekatan

Orang yang memanipulasi psikologis biasanya terjadi karena sudah memiliki hubungan yang sangat dekat. Seperti anggota keluarga, teman dekat atau pasangan, mereka memulai manipulasi dengan membangun kepercayaan, lalu setelah kepercayaan didapat maka itu akan digunakan sebagai senjata yang disalahgunakan. Manipulator akan mempermainkan seseorang melewati kelemahan, kekhawatiran dan sejarah dari korbannya.

2. Melemparkan Kesalahan Kepada Orang Lain

Seorang manipulator psikologis sangat jarang bertanggung jawab atas korbanya, kebanyakan orang yang manipulatif akan membenarkan diri sendiri walaupun salah dan akan membebankan kesalahan kepada korban mereka. Seperti dalam hubungan yang sehat pada dasarnya akan saling bertanggung jawab atas kesalahan masing-masing. Namun, jika Anda berhubungan dengan orang yang manipulatif maka Anda akan digiring menjadi penyebab atas semua yang kesalahan.

3. Melanggar batas

Manipulator psikologis membenci batas. Tujuan akhir mereka adalah kekuasaan dan kendali,atas semuanya, untuk itu mereka menjadi terampil dalam menguji dan melanggar batasan orang lain biasanya dimulai dengan batasan kecil dan terus meningkat seiring dengan pencapaian mereka. Dalam suatu hubungan yang baik, kedua belah pihak akan dapat menetapka batasan dan saling menghormati batasan tersebut.

Berbeda dengan konsep hubungan yang sehat, manipulator akan membuat hal itu menjadi sebaliknya dan jika korbannya melakukan batasan dalam hubungan maka akan dicap sebagai orang yang tidak setia atau berubah. Hal tersebut tentunya akan membuat korban menjadi takut dan kembali menjadi seperti yang diinginkan manipulator.

4. Gaslighting

Manipulator psikologis merupakan seorang yang ahli dalam mengendalikan sesuatu, mereka akan membuat orang lain percaya akan realitas yang diberikan. Walaupun secara terang- terangan sudah melakukan kebohongan atau kesalahan maka manipulator akan menganggap hal itu biasa. Gaslighting bisa sulit untuk diketahui karena ini adalah proses bertahap yang merusak kewarasan korbannya.

Banyak orang yang menggunakan taktik ini bekerja sangat keras untuk meyakinkan korbannya bahwa mereka terlalu sensitif atau sering membuat masalah besar. Konsep gaslighting ini seperti bola salju karena semakin lama atau semakin sering dilakukan maka korban akan terus terperang dalam realita yang diciptakan manipulator.

Dengan demikian, empat ciri diatas berguna sebagai langkah awal untuk mengatasi manipulator psikologis, karena dengan mengenali taktik umum manipulasi psikologis dapat memberikan sinyal peringatan untuk melakukan tindakan untuk mengurangi pengaruh dari manipulator agar tetap bisa menjaga kesehatan mental.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."