Nuansa Warna Cerah, Frederika Rilis Koleksi Retro di Indonesia Fashion Week 2022

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Frederika mempersembahkan Retronation untuk koleksi Spring/Summer yang digelar di ajang Indonesia Fashion Week 2022/Foto: Doc/Frederika

Frederika mempersembahkan Retronation untuk koleksi Spring/Summer yang digelar di ajang Indonesia Fashion Week 2022/Foto: Doc/Frederika

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Sebelumnya dikenal dengan nama Eureka, label fashion di bawah arahan desainer Frederika Cynthia Dewi kini mengusung nama baru: Frederika di Indonesia Fashion Week 2022. Koleksi Retronation 2.0 Spring/Summer 2022 adalah sebuah koleksi keberlanjutan dari Retronation Resor 2022 - dengan palet warna yang segar dan cerah untuk menyambut musim panas 2022.

Retronation adalah gabungan kata-kata Retro dan Coronation, yang terbesit dalam benak Frederika setelah kerap mendengarkan genre City Pop Japan sepanjang 2021.

Desainer Frederika Cynthia Dewi mengatakan pelan-pelan kita keluar dari situasi pandemi, dan mulai bisa kita rasakan excitement untuk bertemu orang tatap muka belakangan ini. "Sepanjang tahun ini, saya banyak mendengarkan musik City Pop Japan dari konten video dan musik latar lainnya sambil bekerja di rumah atau di
kafe-kafe terdekat,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat 15 April 2022.

Alunan suara musisi City Pop Japan seperti Mariya Takeuchi, Anri, dan Junko Ohashi pun membawa ingatan Frederika kembali ke Oktober 2019, ketika berkunjung ke Jepang untuk terakhir kalinya sebelum pandemi. Frederika menyebutkan Plastic Love yang dilantunkan oleh Mariya sebagai salah satu favoritnya.

Ingatan tentang perjalanan yang penuh kesan, dilatari alunan City Pop Japan, itulah yang lantas menghidupkan Retronation dalam desain Frederika untuk koleksi spring summer kali ini. Inspirasi budaya pop di Jepang dengan warna-warna cerah, akhirnya tertuang untuk koleksi womenswear siap pakai, berbaur dengan ciri khas desain Frederika yang sedikit seksi.

Frederika mempersembahkan Retronation untuk koleksi Spring/Summer yang digelar di ajang Indonesia Fashion Week 2022/Foto: Doc/Frederika

Retronation mengusung tekstil yang diproses dengan metode hand-drawn untuk
mendapatkan warna-warna berani sesuai inspirasi budaya pop Jepang. Metode hand-drawn ini pula yang memungkinkan setiap helai tekstil yang dihasilkan tampil sebagai one-of-a-kind, menambah nilainya sebagai busana siap pakai yang pantas dikoleksi.

"Frederika adalah sebuah label womenswear yang berpusat di Jakarta, Indonesia. Dikenal sebelumnya dengan nama Eureka, Frederika berkomitmen selalu mengeksplorasi berbagai kemungkinan dalam pembuatan tekstil dengan tangan, yang bisa berarti bereksperimen dengan bahan mentah, motif, hingga menjadikan hasil akhir yang unik pada kain," ucap pemenang kompetisi fashion prestisius seperti Harper's Bazaar Asia NewGen Fashion Award 2018 dan Lomba Perancang Mode di Jakarta Fashion Week 2019 ini.

Frederika bersinonim dengan perayaan tekstil buatan tangan, yang tercipta pada motif bervariasi dalam setiap koleksi yang diluncurkannya, menyuguhkan cerita yang selalu berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Filosofi desain label ini adalah selalu menampilkan gaya fashion yang layak diapresiasi, seraya tetap fungsional dengan perhatian yang teliti terhadap detail. Koleksi-koleksinya didedikasikan
untuk para individu, tak terbatas usia, yang mengapresiasi proses dan mencintai detail buatan tangan.

Frederika Cynthia telah menempatkan dirinya sebagai salah satu desainer Indonesia yang paling menjanjikan di ranah fashion Asia. Frederika menuntaskan pendidikan fashion dengan First Class Honors dari Lasalle College of the Arts Singapore, dan ia berkomitmen untuk terus mengembangkan kecintaannya terhadap fashion di tanah airnya, Indonesia. Kesenangannya membuat batik sejak masih kanak-kanak telah membawanya mendirikan label fashion Eureka, yang sekarang bernama Frederika

Baca: Gaya Raline Shah dan 2 Selebriti Melenggang di Indonesia Fashion Week 2022

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."