Bulan Ramadan, Penumpang Boleh Buka Puasa di KAI Bandara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berjalan di dalam gerbong kereta api Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Desember 2019. ANTARA/Mohammad Ayudha

Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) berjalan di dalam gerbong kereta api Bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Desember 2019. ANTARA/Mohammad Ayudha

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Berbagai lembaga transportasi melonggarkan aturannya soal makan waktu buka puasa di transportasi publik. Humas KAI Bandara, Diah Suryandari mengatakan selama bulan Ramadan, KAI Bandara membolehkan penumpang untuk buka puasa di KAI Bandara. "KAI Bandara bolehkan Travelers untuk buka puasa saat di dalam kereta dengan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan," katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 5 April 2022.

Diah menambahkan bahwa para penumpang pun diminta untuk tetap menjaga kebersihan selama waktu buka puasa dilakukan. "Serta menjaga kebersihan dan kenyamanan dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.

Ketika buka puasa di KAI Bandara, para penumpang dibolehkan untuk membuka masker sementara ketika menikmati hidangan ringan. "Travelers dapat berbuka dengan minuman dan makanan ringan secukupnya. Diperbolehkan untuk membuka masker sementara, setelah itu masker digunakan kembali dengan benar," katanya.

Menurut Diah, selama Bulan Ramadan 2022, operasional KAI Bandara tetap berjalan normal. "KAI Bandara tetap menerapkan kebijakan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak aman sesama pengguna saat di dalam kereta maupun di stasiun, wajib menunjukkan sertifikat vaksin/ scan pedulilindungi dan wajib menggunakan masker," katanya.

Baca: Menu Buka Puasa Pertama Mayangsari, Ada Kurma, Gorengan hingga Kolak

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."