Tekstur Kenyal Hingga Gurihnya Cuko Ternyata Ada Maknanya, Ini 4 Filosofi Pempek

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
 Semangkok pempek kapal selam di sentra pempek, Jalan Mujahiddin, Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

Semangkok pempek kapal selam di sentra pempek, Jalan Mujahiddin, Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaPempek menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia karena kelezatan dari perpaduan rasa gurih, manis, dan asam dari kuah cuko dalam satu gigitan saja. Di balik kelezatannya, ternyata pempek memiliki filosofi yang jarang diketahui banyak orang. Mulai dari tekstur, bentuk, hingga rasa pempek memiliki makna mendalam yang bisa menjadi pelajaran dalam menjalani hidup.

Berikut adalah empat filosofi pempek yang dapat menjadi acuan untuk menjadi pribadi yang positif, dikutip dari keterangan resmi Pempek Ny. Kamto pada Kamis 3 Februari 2022.

1. Tekstur kenyal sebagai simbol fleksibel dan dinamis
Pempek memiliki tekstur kenyal yang berarti bahwa hidup harus luwes dan peka terhadap perubahan. Zaman yang terus berkembang menuntut tiap individu untuk terus beradaptasi dengan perubahan ke arah yang lebih positif. Jika Anda menguasai kedua hal tersebut, tentu akan memudahkan dalam menjalani kehidupan yang terus berubah seiring berkembangnya zaman.

2. Cita rasa pempek lambang keseimbangan hidup
Rasa pempek yang lezat datang dari perpaduan berbagai rasa yang seimbang. Ada rasa gurih dari ikan yang telah diolah serta manis dan asam dari kuah cuko. Dari perpaduan rasa tersebut, pempek dapat disajikan di berbagai kesempatan karena cita rasanya yang cocok dengan lidah banyak orang.

Sama halnya dengan manusia, menjalani hidup yang seimbang akan memberikan banyak manfaat, seperti menghindari stres, semakin produktif, dan berdamai dengan diri sendiri. Hal tersebut dapat ditempuh jika kita bijak dalam mempertimbangkan berbagai hal, serta optimis bahwa hidup tentu akan indah jika kita bersabar dan berusaha.

3. Kuah cuko mengajarkan lebih realistis
Kondisi hidup memang selalu berubah-ubah, kadang kita merasa senang, tapi kadang digantikan oleh perasaan sedih. Layaknya perpaduan rasa pada kuah pempek yang manis dan asam, ini menjadi pengingat untuk kita agar dapat menjalani kehidupan dengan realistis.

Dengan bersikap realistis, kita dapat meminimalisir rasa kecewa terhadap harapan dan mimpi yang belum tercapai. Hidup realistis bukan berarti kita tidak optimis, tapi kita dapat menjalani hidup dengan pantang menyerah.

4. Kualitas pempek yang menggambarkan kredibilitas
Rasa ikan pada pempek selalu dijaga kualitasnya agar memberikan cita rasa yang segar dan nikmat. Dalam artian, tiap individu sebaiknya mampu menjaga kualitas diri dan meningkatkan kemampuan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya. Individu yang berkualitas tentu akan memiliki kredibilitas yang tinggi dalam hidupnya. Kredibilitas ini juga yang menjadi salah satu kunci untuk meraih kesuksesan karena semakin berkualitas, semakin banyak pula orang yang mempercayai Anda untuk menyelesaikan tanggung jawab.

Baca: Resep Pempek Putih Telur, Beda Bahan Sama Lezat

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."