MUFFEST+ 2022 Resmi Dirilis, Kolaborasi Fashion dan Dua Sektor Industri Halal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Koleksi desainer Hannie Hananto saat peluncuran MUFFEST+ 2022 di Istora Senayan, Kamis 16 Desember 2021/Foto: Doc. IFC

Koleksi desainer Hannie Hananto saat peluncuran MUFFEST+ 2022 di Istora Senayan, Kamis 16 Desember 2021/Foto: Doc. IFC

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bertepatan Indonesian Fashion Chamber (IFC) memperingati enam tahun berdirinya organisasi profesi desainer fashion profesional terbesar di Indonesia ini. Sebagai rangkaian selebrasi “Enam Tahun IFC” ini, IFC mempersembahkan Fashion Parade dengan menampilkan karya dari 100 desainer yang merupakan member IFC dari seluruh chapter yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

100 karya desainer yang diperagakan oleh 100 model tersebut digelar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, tanggal 16 Desember 2021. Gelaran Fashion Parade ini bertujuan untuk merayakan kreativitas pelaku fashion tanah air dan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya yang memperlihatkan keragaman fashion Indonesia, mulai dari busana konvensional, etnik kontemporer hingga busana muslim, ke publik yang lebih luas, baik skala nasional maupun internasional.

Koleksi desainer Ali Charisma saat peluncuran MUFFEST+ 2022 di Istora Senayan, Kamis 16 Desember 2021/Foto: Doc. IFC

National Chairman Indonesian Fashion Chamber. Ali Charisma mengatakan industri fashion Indonesia terkena dampak pandemi yang berat. Pihaknya tetap menjaga semangat dalam membangun industri fashion nasional.

"IFC merasa penting sekali memberikan semangat kepada member IFC sebagai pelaku industri fesyen tanah air dengan mempromosikan desainer Indonesia beserta karyanya, dan mengkampanyekan bangga dan pakai produk buatan Indonesia,” ungkap Ali Charisma. 

Perhelatan “Enam Tahun IFC” diharapkan mampu berkontribusi lebih besar lagi terhadap pengembangan industri fesyen Indonesia. IFC berkomitmen menggiatkan program dan kegiatan lebih optimal, berkesinambungan, dan berkelanjutan sebagai upaya mengembangkan ekosistem industri fashion di tanah air, termasuk mewujudkan cita-cita bersama yakni menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim global.

Bertepatan pula dengan perayaan “Enam Tahun IFC”, Indonesian Fashion Chamber secara resmi meluncurkan MUFFEST+ 2022. MUFFEST merupakan salah satu kegiatan terbesar yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh IFC secara berkelanjutan sejak tahun 2016.

Dengan optimisme yang tinggi, Indonesian Fashion Chamber bersinergi dengan Kinarya Event & Exhibition dalam pelaksanaan MUFFEST+ 2022 pada tanggal 28-31 Juli 2022 bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta.

Koleksi desainer Deden Siswanto saat peluncuran MUFFEST+ 2022 di Istora Senayan, Kamis 16 Desember 2021/Foto: Doc. IFC

Berbeda dengan penyelenggaraan MUFFEST pada tahun-tahun sebelumnya, MUFFEST+ 2022 yang mengusung tema “Muslim Fashion, Muslim Lifestyle” akan memberikan tawaran baru dengan mengedepankan kolaborasi tiga sektor industri halal yaitu fesyen muslim dengan kuliner dan pariwisata yang berpotensi besar memperluas jaringan di dalam dan luar negeri dalam mempercepat geliat kebangkitan industri fesyen muslim Indonesia.

MUFFEST+ 2022 akan menghadirkan rangkaian acara berupa fashion show, trade-expo, konferensi, program internasional, dan fashion competition. Dengan menggandeng 275 peserta pameran, MUFFEST+ 2022 menargetkan akan mendatangkan lebih dari 30.000 pengunjung.

Gelaran MUFFEST+ tak hanya sebagai etalase dari perkembangan terkini industri fesyen muslim Indonesia yang meliputi segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun trend terkini. Melalui konsep kolaborasi terbaru ini, MUFFEST+ dirancang pula menjadi salah satu jendela dunia untuk melihat kemajuan industri gaya hidup halal di Indonesia.

Baca: Fashion Indonesia Bersiap Go Internasional, Kuatkan Kolaborasi dan Sustainable

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."