Manajemen Artis Korea Selatan Sangat Tertata, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Peluncuran ebook Artist Management 101 part 3: Seni untuk Menjadi yang Terbaik di Industri Hiburan karya Sulung Landung, pada Rabu 8 Desember 2021/GPU

Peluncuran ebook Artist Management 101 part 3: Seni untuk Menjadi yang Terbaik di Industri Hiburan karya Sulung Landung, pada Rabu 8 Desember 2021/GPU

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penulis sekaligus manajer artis Sulung Landung mengungkapkan salah satu hal yang membuat manajemen artis Korea Selatan unggul dalam menelurkan para aktris dan aktornya. Sulung berpendapat bahwa kebiasaan manajemen artis Korea Selatan yang merawat artis mereka sejak masih muda bisa menjadi contoh. "Manajemen artis Korea Selatan menyiapkan talent mereka dengan totalitas. Mereka grooming selama beberapa tahun," kata Sulung dalam peluncuran bukunya pada awal Desember 2021.

Para manajemen artis ini pun sangat tahu kapan waktunya mereka bisa menelurkan artis mereka di dunia hiburan. "Mereka grooming talent dengan ketat selama beberapa tahun hingga akhirnya menelurkan talent mereka menjadi boyband atau girlband," kata Sulung yang juga mempelajari manajemen artis dari Amerika Serikat dan India.

Menurut Sulung, totalitas itu pun yang bisa membuat industri hiburan Korea Selatan sangat kuat dan bisa berkembar sebesar saat ini.

Walau Korea Selatan dan Hollywood serta Bollywood sangat unggul dalam dunia hiburan, Sulung mengatakan para talenta Indonesia juga tidak boleh dianggap remeh. Menurutnya, banyak sekali talenta Indonesia yang bisa tampil di dunia Internasional. "Salah satunya Julie Estelle," kata Sulung.

Ia bercerita bahwa sebenarnya Julie Estelle sudah menjadi salah satu talenta di agensi artis dunia, yaitu International Creative Agency (ICA). Hal itu berawal ketika salah satu film yang diperankan Julie Estelle, The Night Comes For Us, ditayangkan di salah satu festival Internasional. Sulung mengatakan saat itu salah satu agensi internasional Joe Taslim melihat film itu, dan akhirnya menanyakan soal Julie Estelle. "Ketika tim ICA menghubungi Julie Estelle, Julie diskusi dengan saya. Dan saya katakan 'Ambil saja. Itu kesempatan kamu untuk ke panggung dunia'," kata Sulung.

Menurut Sulung, semakin banyak artis Indonesia menang di berbagai festival internasional. Ketika hal itu terjadi, nama si talenta itu pun akan ikut berkibar, sehingga terjun ke dunia internasional pun seharusnya bisa lebih mudah terjadi. "Penghargaan yang artis-artis Indonesia terima di festival internasional itu pengarhaan utama. Jadi, talent Indonesia itu sangat berpotensi untuk bisa maju di panggung luar negeri," katanya.

Penerbit Gramedia Pustaka Utama resmi meluncurkan ebook Artist Management 101 part 3: Seni untuk Menjadi yang Terbaik di Industri Hiburan karya Sulung Landung, pada awal Desember 2021. Diluncurkannya ebook ini melengkapi trilogi Artist Management 101 setelah buku pertama Artist Management 101: Jalan Panjang Lahirkan Bintang terbit tahun 2012 dan buku kedua Artist Management 101 part 2: Kisah di Balik Panggung Hiburan terbit pada 2016.

"Di buku pertama saya banyak bercerita bagaimana proses menumbuhkan talent. Artist manager dan talent sama-sama grooming, sampai akhirnya mereka bisa menjadi bintang. Ini prosesnya panjang, oleh karena itu saya pakai subjudul Jalan Panjang Lahirkan Bintang. Di buku kedua, saya membeberkan banyak sekali cerita-cerita seru di balik layar, untuk memperlihatkan kepada orang-orang yang bilang bahwa industri hiburan ini hanya artistik dan glamor," kata Sulung dalam konferensi pers virtual itu.

Sulung bercerita, pada buku ketiga ini, ia menuliskan bagaimana para talent tetap bisa bertahan di dunia hiburan. Bagaimana pula para artis bisa mempertahankan karier dan positioning mereka. "Saya ngomongin juga how to handle crisis dan ending relationship, supaya teman-teman tahu bahwa jadi artist manager bukan hanya cerita-cerita indah saja, tapi ada cerita-cerita yang nggak enak juga. Pekerjaan artist manager itu manusiawi, kita mengalami momen-momen yang nggak enak juga," katanya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."