Bulan Kanker Paru Sedunia, Denada Ajak Jaga Paru-Paru dengan Zumba

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Zumba/Zumba(R)

Ilustrasi Zumba/Zumba(R)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Risiko kanker paru semakin meningkat akibat kurang olahraga dan paparan faktor eksternal seperti kualitas udara dan lingkungan. Memperingati Bulan Kanker Paru Sedunia, Denada Tambunan, penyanyi sekaligus Brand Ambassador Zumba® di Indonesia, bersama dengan Komunitas Zumba® mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan paru mereka. “Zumba® bisa menjadi opsi olahraga yang baik untuk menjaga kesehatan paru. Gerakannya yang energik memaksimalkan kinerja organ pernapasan, memenuhi kebutuhan oksigen, dan membantu saya untuk mencegah berbagai gangguan pernapasan,” ujar Denada Tambunan dalam keterangan pers pada 25 November 2021.

Berdasarkan Global Burden of Cancer Study, kasus baru dan kematian akibat kanker di Indonesia pada tahun 2018 dan 2020 meningkat hingga 8,8 persen. Jumlah penderita kanker paru meningkat dari 30.023 pada tahun 2018, menjadi 34.783 pada tahun 2020. Sedangkan angka kematian akibat kanker paru juga meningkat dari 26.069 pada tahun 2018, menjadi 30.843 pada tahun 2020.

“Paru-paru merupakan satu-satunya organ tubuh yang langsung berhubungan dengan dunia luar. Menjaga kesehatan paru menjadi hal yang wajib dilakukan karena kualitas udara dan oksigen yang kita terima menentukan produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Tentunya, rajin olahraga dapat membantu jaringan sel paru dan peredarannya ke otak,” ujar Denada.

Kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum diderita oleh pasien Indonesia setelah kanker payudara dan kanker serviks. Kematian disebabkan oleh kanker ini meningkat hingga 18 persen pada tahun 2020, dan risikonya menjadi lebih besar karena COVID-19. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit ini juga disebabkan oleh kerusakan gen dalam tubuh.

Menurut Dokter Spesialis Paru, Hasto Nugroho, penyebab kanker paru adalah kualitas udara yang dihirup setiap hari. Hampir 80 persen kasus kanker paru berhubungan dengan rokok. "Sehingga langkah preventif untuk menghindari penyakit ini adalah dengan mengurangi paparan asap rokok dan bahan-bahan berbahaya seperti asap pabrik, bau cat, bensin,” katanya.

Secara fisiologis, fungsi paru-paru mulai menurun saat seseorang menginjak usia 40 tahun. Penting sekali untuk menjalani pola hidup sehat agar dapat mempertahankan kesehatan paru dan terhindar dari berbagai gangguan pernapasan. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, dan rutin berolahraga minimal dua kali seminggu.

“Olahraga aerobik seperti Zumba® cukup baik untuk menjaga kesehatan paru. Saat berolahraga, otot antara tulang rusuk akan membesar dan berkontraksi. Kemudian, kantung udara di dalam paru bekerja dengan cepat untuk menukar oksigen dengan karbon dioksida. Dengan berolahraga secara rutin, kita dapat memperkuat daya tahan jantung paru – sistem jantung, paru, dan pembuluh darah – untuk bekerja secara optimal menyuplai oksigen saat melakukan aktivitas sehari-hari sehingga tidak mudah mengalami kelelahan.” kata Hasto menjelaskan.

Sebagai instruktur olahraga, Denada Tambunan juga mendorong masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Menurut American Lung Association, saat Anda berolahraga, jantung dan paru Anda bekerja lebih keras untuk memasok oksigen tambahan yang dibutuhkan otot Anda. Jadi, selain memperkuat otot, olahraga juga membantu meningkatkan kapasitas paru Anda. “Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan pernapasan dengan mengikuti Zumba®, yang bisa dilakukan bersama di studio atau secara virtual tanpa harus keluar rumah,” kata Denada.

Baca: Orang Banyak Percaya Minum Susu Bersihkan Paru-Paru, Ini Kata Dokter

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."