Pasangan Ragu Pergi ke Konseling Pernikahan, Begini 5 Cara Meyakinkannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Pressfoto

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Pressfoto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Konseling pernikahan salah satu cara mengatasi masalah rumah tangga jika tidak bisa diselesaikan antara suami istri. Pihak ketiga dan netral ini bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus menawarkan pandangan atau solusi yang belum pernah dicoba sebelumnya.

"Sebagian besar, tidak semua, hubungan jangka panjang dapat memperoleh manfaat dari konseling,” kata terapis pasangan dan keluarga, Tracy Ross, LCSW, dikutip dari Well and Good, Senin, 8 November 2021.

"Jika Anda ingin [hubungan] berkembang dan tumbuh, Anda harus merawatnya, memeliharanya, dan membantunya berkembang."

Namun sayangnya, beberapa orang belum bisa lepas dari stigma malu atau buruk pergi ke konseling pernikahan, seolah mereka tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri atau berprasangka akan dihakimi. Adapula di antara mereka yang rentan atau takut mengekspresikan emosi di depan orang lain.

Jika pasangan Anda salah satu di antaranya yang masih ragu, berikut lima kiat meyakinkannya untuk pergi ke konseling pernikahan bukanlah hal memalukan. Sebaliknya, ini salah satu langkah bersama mencoba alternatif mengatasi masalah rumah tangga.

5 Kiat Meyakinkan Pasangan Pergi ke Konseling Pernikahan

1. Dengarkan alasan pasangan Anda tidak ingin pergi ke konseling pasangan

Jika pasangan Anda sudah menyatakan bahwa mereka tidak ingin pergi ke terapi, mulailah obrolan yang tidak menyerangnya atau ofensif. Dengarkan dari sudut pandang mereka ketimbang mengarahkan mereka dengan sudut pandang Anda.

Pasangan Anda mungkin memiliki ide sendiri tentang apa itu terapi, dan ide tersebut mungkin tidak sejalan dengan Anda. Untuk alasan ini, Erika Moreira, LMFT, seorang konselor pernikahan dan keluarga berlisensi, mengatakan akan sangat membantu untuk menyediakan ruang yang penuh kasih bagi pasangan Anda untuk berbagi keprihatinan mereka.

Ketika kita benar-benar mendengarkan pasangan, Ross mengatakan mereka jauh lebih mungkin untuk terbuka dengan berbagai kemungkinan, termasuk mencoba ke konseling pernikahan.

" Dari sini, dia mengatakan bahwa taktik yang berguna adalah "menekankan bahwa Anda ingin meningkatkan hubungan dengan berbagai pilihan yang ada," tukasnya.

2. Temukan terapis yang membuat Anda berdua nyaman

Ini salah satu poin penting yang perlu diperhatikan. Ada baiknya juga pasangan Anda untuk mengobrol singkat dengan terapis sebelum sesi pertama Anda. Strategi ini dapat membantu meyakinkan pasangan Anda untuk mencoba konseling pasangan karena belum ada komitmen nyata untuk benar-benar pergi ke terapi dulu. Selain itu, bisa memberikan kesempatan pasangan untuk berbicara dengan ahli dan meluruskan kesalahpahaman potensial.

"Seorang terapis pasangan yang baik harus sangat jelas bahwa konseling bukanlah tentang memihak dan tidak boleh membuat siapa pun merasa berada dalam posisi yang salah," kata Ross, yang juga mendorong pasangan untuk mencoba sesi individu dengan terapis sebelum berkomitmen.

3. Sarankan untuk memulai dengan sesi solo tanpa pasangan

Sudah menjadi sifat manusia untuk ingin tahu apa yang sedang kita hadapi. Jika pasangan Anda ragu-ragu tentang konseling pasangan, sarankan sejumlah sesi solo agar bisa meringankan kecemasan mereka tentang konseling.

Sesi solo memberikan jalan bagi setiap orang untuk mengekspresikan ketakutan atau keberatan mereka tanpa reaksi eksternal. Ini juga menjadi kesempatan bagi pasangan Anda untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi kekhawatiran tentang terapi itu sendiri.

Jadi, jika pasangan Anda ragu-ragu tentang konseling pasangan, sarankan sejumlah sesi solo untuk meringankan kecemasan mereka tentang proses yang sedang berlangsung. Pada akhirnya, ini dapat membuat pasangan Anda berpikiran terbuka tentang pergi ke terapi. 

4. Mendengar manfaat konseling pasangan dari teman atau kerabat

Berbicara dengan orang yang Anda kenal dan cintai tentang pengalaman mereka mengikuti terapi pasangan dapat membantu pasangan Anda lepas dari stigma. Mereka juga bisa mendengar manfaat terapi bagi pasangan lain.  

5. Tekankan kembali tujuan utama konseling pasangan 

“Saya memiliki pasangan yang mengungkapkan atau mengemukakan hal-hal dalam sesi yang telah mereka sembunyikan dari pasangan mereka selama bertahun-tahun,” kata Ross. “Ketakutannya adalah bahwa informasi yang dirahasiakan akan disambut dengan kemarahan, ketidakpercayaan, atau perasaan dikhianati.” 

“Sebagian besar waktu, pasangan sangat lega akhirnya mendengar apa yang terjadi,” kata Ross.

Berbicara dengan pasangan Anda tentang apa yang telah Anda pikirkan dan rasakan berarti Anda sebagai pasangan mulai bekerja untuk meningkatkan hubungan.

Baca juga: Michelle Obama dan Suami Pernah Jalani Konseling Pernikahan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."