Hati-hati, Tidur Lebih dari 8 Jam Rentan Terkena Stroke Menurut Penelitian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ahli menyebutkan tidur terlalu banyak setiap hari dapat mengindikasikan masalah medis. Idealnya waktu tidur seseorang selama delapan jam. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam setiap hari lebih rentan terkena stroke dibandingkan dengan orang yang tidur antara enam sampai delapan jam.

Karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak, orang-orang berusia 25 tahun meninggal karena serangan jantung yang menyebabkan stroke. Para ilmuwan mengevaluasi risiko stroke di antara 32.000 orang dengan rata-rata 62 dalam edisi online jurnal Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology pada 11 Desember 2019. Para ilmuwan menghubungkan tingkat stroke dengan pola tidur yang dilaporkan sendiri dari para peserta penelitian.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Menurut penelitian, orang yang tidur lebih dari sembilan jam per malam memiliki 23 persen peningkatan risiko stroke dibandingkan orang yang tidur kurang dari delapan jam per malam.

Selanjutnya, orang yang tidur siang setidaknya 90 menit di tengah hari memiliki kemungkinan 25 persen lebih tinggi terkena stroke daripada mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit. Orang yang tidur lebih lama tetapi melaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk berisiko 82 persen lebih tinggi terkena stroke. Masalah tidur sering terjadi bahkan setelah stroke. Lebih dari separuh penyintas mengalami kesulitan tidur di bulan-bulan berikutnya. Ini dapat mengganggu pemulihan, membuat melankolis dan menyebabkan masalah memori.

Bagaimana tidur berlebihan dikaitkan dengan stroke belum jelas, tetapi telah diamati bahwa orang yang tidur terlalu banyak mengalami peningkatan kadar kolesterol, sehingga penambahan berat badan dan peningkatan risiko stroke. Dokter percaya bahwa diet sehat dan pilihan gaya hidup dapat membantu menghindari 80 persen risiko stroke. Jadi, teruslah bergerak, kurangi junk food, hindari merokok, pantau tekanan darah, gula dan berat badan Anda untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: 10 Cara Agar Cept Tidur, Ubah Perilaku dan Gaya Hidup Anda

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."