Laris Manis saat Pandemi, Intip Kisah Jastip yang Raih Omzet Rp 300 Juta Sebulan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah.  ANTARA/Puspa Perwitasari

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tren belanja daring meningkat selama pandemi Covid-19. Orang-orang yang tidak bisa bepergian akhirnya lebih suka belanja secara virtual untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Seorang personal shopper atau yang biasa disebut dengan jasa titip (jastip) merasakan keuntungan yang melimpah saat pandemi tiba.

Kiky Aurora, seorang dosen, penulis sekaligus personal shopper membagikan pengalamannya memberikan jastip selama pandemi. Saat ini Kiky tinggal di Indianapolis, Amerika Serikat. “Jujur ya, justru penjualan meningka pesat ketika pandemi Covid-19. Memang orang cuma bisa online, justru karena itu trend belanja meningkat,” ungkap Kiky Aurora dalam tayangan Live Instagram Cerita Cantika bertajuk Galip Jastip, pada jumat, 22 oktober 2021.

Kiky yang sangat menyukai kegiatan traveling memulai bisnis jastipnya di tahun 2014. Saat itu ia menggunakan media sosial Facebook. Saat itu, ia hanya menawarkan beberapa barang yang dipotretnya ketika berbelanja di luar negeri, dan mengunggahnya di Facebook. Tidak disangka, banyak pengikutnya yang memesan pernak-pernika suvernir itu. Saat ini ia lebih banyak menggunakan Whats app grup. Pelanggannya di akun itu, sudah mencapai 550 akun.

Ia sendiri mengaku bukan orang yang pemilih dalam menjual barang. Saat awal pandemi Covid-19, ia menjual hand sanitizer dan masker dengan harga yang lebih murah karena mendapatkan barang tersebut langsung dari suplier.

Lalu pandemi gelombang kedua, Kiky mengaku sempat meraih omzet sebanyak Rp 300 juta. “Keuntunganku bisa meningkat, karena aku pikir gini, orang lagi susah dan butuh barang lalu menaikan harga barang. Bukannya mau merusak harga pasar, tapi kok menjual barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang super fantastis itu sama kasusnya kaya orang yang menimbun masker dan hand sanitizer di awal pandemi,” ujarnya.

Kiky bercerita, salah satu yang sempat ia jual pada masa pandemi ini adalah vitamin. Ia mengatakan pelanggannya memesan banyak sekali vitamin pada masaw wabah ini. Karena Kiky membeli vitamin dari Supplier langsung, ia bisa menjual vitamin itu dengan harga yang sangat murah. Saking murahnya, ia bahkan sempat menawarkan beberapa penjual di Marketplace untuk membeli stok dari Kiky. “Aku nggak ambil persenan buat reseler, karena aku jualnya dari tangan pertama. Dengan market place aku pun masih mampu bersaing,” kata Kiky Aurora.

Saking murahnya vitamin atau barang-barang yang dijual Kiky, ia mengatakan bahwa sempat ada beberapa pelanggannya yang ragu soal keaslian barangnya. Untuk mencegah hal tersebut, Kiky mendokumentasikan proses pembelian dan pengirimannya dalam foto dan video. Hal itu ia perlihatkan kepada para pelanggannya. Ia memperlihatkan detailnya dengan cara  membuka kemasannya, isinya seperti apa, sampai resep dari vitamin itu sendiri. “Kepercayaan pelanggan datang karena aku stay di sini, karena Amerika nggak ada barang KW,” tutupnya.

Baca: Kisah Sukses Bisnis Jastip, Untung Sampai 1.400 Persen

ANDINI SABRINA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."