Kabar Gembira buat Kamu yang Hobi Kerja di Kedai Kopi, Bikin Lebih Kreatif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Iustrasi kopi. Unsplash.com/Christiana Rivers

Iustrasi kopi. Unsplash.com/Christiana Rivers

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi di rentang tahun 2020 hingga saat ini, membuat banyak pekerjaan kantor dilakukan di rumah. Para pekerja kantoran diwajibkan untuk melakukan work from home (wfh) untuk menghindari penularan Covid-19 di lingkungan kerja.

Namun seiring dengan penurunan kasus yang signifikan, para pekerja mulai beralih untuk bekerja di coffee shop atau kedai kopi. Tak hanya karena menjamurnya bisnis kedai kopi, namun bekerja di luar ruangan dengan mengonsumsi kopi dipercaya meningkatkan kreativitas.

Selain itu, bekerja di kedai kopi (dengan tetap menjaga jarak) membuat pikiran lebih santai jika tempat yang didatangi cenderung bersih dan nyaman. Tak sedikit orang yang kini banyak untuk melakukan pekerjaan, baik karyawan atau anak sekolah, di sebuah kafe.

Dengan menyeruput kopi, kreativitas disebut langsung datang untuk mengerjakan pekerjaan. Namun benarkah kopi membuat otak lebih kreatif? Sebuah studi dalam jurnal Consciousness and Cognition edisi Maret, disebutkan bahwa kopi tak memberikan dampak khusus terhadap kreativitas dalam otak.

Darya Zabelina, asisten profesor psikologi di University of Arkansas dan tim mempelajari efek kafein pada 80 orang sukarelawan. Mereka memberi para sukarelawan ini pil kafein 200 miligram (mg)-setara dengan satu cangkir kopi kental-atau plasebo. Hasil studi menunjukkan, kafein meningkatkan pemikiran konvergen atau berhubungan dengan pemecahan masalah tetapi tidak berdampak nyata pada pemikiran divergen yakni berhubungan dengan kreativitas.

Vietnam memiliki kafe yang beragam, dari kedai pinggir jalan, hingga kafe mewah dengan mesin kopi dan barista yang tampil layaknya di sebuah bar. Foto: @brass_coffee_cup

Para peneliti juga menemukan, kafein tidak secara signifikan memengaruhi memori kerja, tetapi tampaknya memengaruhi suasana hati-mereka yang meminumnya melaporkan lebih sedikit merasa sedih. "200 mg kafein meningkatkan pemecahan masalah secara signifikan, tetapi tidak berpengaruh pada pemikiran kreatif," kata Zabelina.

Melansir dari BBC, kreativitas yang datang saat bekerja di kedai kopi ternyata bukan berasal dari minuman yang kita konsumsi. Kopi tak secara utuh memberikan pengaruh pada otak kita untuk lebih kreatif. Namun rangsangan seperti kombinasi kebisingan, kerumunan biasa, dan variasi visual, memberi kita jumlah gangguan yang tepat dan membantu kita menjadi yang paling tajam dan paling kreatif.

Walaupun beberapa dari kita menggunakan earphone ketika duduk dan bekerja di tempat umum tetapi kebisingan sekitar dapat bermanfaat bagi pemikiran kreatif kita. Studi dalam Journal of Consumer Research menunjukkan, tingkat kebisingan di lingkungan yang rendah hingga sedang di tempat seperti kafe dapat meningkatkan kreativitas.

Selain itu, pengaruh kepercayaan bekerja di kafe bisa membuat kreatif karena sudah tertanam sebelumnya. Hal itu kemudian didukung oleh tindakan serupa yang dilakukan orang lain di kafe itu.

"Salah satu hal terbesar tentang kedai kopi adalah efek fasilitasi sosial: Anda pergi ke sana, Anda melihat orang lain bekerja dan itu membuat Anda dalam suasana hati di mana Anda secara alami mulai bekerja juga. Mengamati mereka dapat memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras," ucap Sunkee Lee, asisten profesor Carnegie Mellon University's Tepper School of Business di laman BBC.

Baca: Kreativitas dalam Bisnis Kuliner Kekinian Bisa Kembangkan Usaha Anda

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."