ISEF 2021 Masih Membawa Pesan Sustainable Fashion, Ini Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) kembali bersinergi menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai rangkaian acara ISEF 2021/Foto: IFC

Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) kembali bersinergi menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai rangkaian acara ISEF 2021/Foto: IFC

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF kembali hadir sebagai event tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia. Memasuki tahun kedelapan, penyelenggaraan ISEF merupakan konsistensi upaya Bank Indonesia, KNEKS, dan seluruh kementerian/instansi/lembaga/asosiasi terkait dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional.

Dengan mengangkat tema “Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery”, ISEF 2021 diadakan pada tanggal 25-30 Oktober 2021. Penyelenggaraan ISEF 2021 secara hybrid menjadi kegiatan ekonomi syariah internasional yang pertama kalinya secara daring maupun luring akan mengintegrasikan seluruh komponen penggerak EKSyar.

Sebagai wujud konsistensi Indonesia dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional dan menjadi kiblat EKSyar dunia, keberlangsungan ISEF 2021 kembali menyertakan pelaku usaha syariah untuk mendukung pengembangan ekosistem halal value chain, dengan fashion muslim sebagai salah satu sektor prioritas di dalamnya.

Model mengenakan koleksi Itang Yunasz yang mengusung Sumatera Barat dalam peragaan busana Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Nurdiansah

Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Diana Yumanita mengatakan Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fashion muslim yang merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional.

"Sebagai bentuk inklusivitas strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, kami mengharapkan kita dapat bersama-sama berpartisipasi aktif dalam memajukan sektor fashion muslim tanah air,” papar Diana melalui siaran pers, Rabu 20 Oktober 2021.

Dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dan halal produk dunia membutuhkan berbagai upaya promosi terpadu secara strategis dan konsisten. Untuk memasarkan fashion muslim Indonesia ke skala global, Bank Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) kembali bersinergi menyelenggarakan Sustainable Muslim Fashion sebagai rangkaian acara ISEF 2021.

Dengan mengusung tema “New Normal is Sustainable Fashion”, Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 menggiatkan sosialisasi konsep sustainable fashion sebagai gaya hidup baru di era new normal. Prinsip sustainable fashion sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari gaya hidup halal.

Sustainable fashion sebagai suatu gerakan dan pesan yang kuat dalam penyelenggaraan ISEF sejak pertama diselenggarakan. Kami mengajak para partisipan, baik produsen maupun konsumen untuk semakin peduli dalam menjalani gaya hidup berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan kehidupan masyarakat, keselarasan lingkungan, dan kesejahteraan bersama,” papar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Model membawakan koleksi dari Rosie Rahmadi dalam peragaan busana Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Nurdiansah

“Dunia sedang menggembangkan Sustainable Development Goals (SDG) berfokus pada 17 sektor yang mencakup konsep halal dan thayyib (baik) yang selama ini menjadi gaya hidup muslim. Sehingga SDG menjadi bagian dari halal dan thayyib. Busana muslim merupkan busana santun yang dapat diterima di berbagai entitas, bukan hanya kalangan muslim. Hal ini menunjukkan potensi produk fashion muslim tanah air untuk membawa Indonesia menjadi pusat industri halal global,” tutur Jetty Rosila Hadi, Wakil Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 akan digelar secara hybrid (daring dan luring) pada tanggal 27-30 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center (JCC) dan platform virtual ISEF. Menghadirkan fashion show, exhibition, talkshow, dan kompetisi.

Fashion show digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep fashion parade dan di Lower Lobby JCC dengan konsep fashion presentation yang akan menghadirkan 157 fashion designer, 41 brand accessories, 797 looks karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fashion dan aksesoris.

Antara lain: Itang Yunasz, Ali Charisma, Deden Siswanto, Sofie, Dian Pelangi, Ria Miranda, kami, Jenahara, Si.Se.Sa, Vivi Zubedi, Irna Mutiara, Hannie Hananto, Barli Asmara, Khanaan, Rya Baraba, Tuty Adib, Ayu Dyah Andari, Rosie Rahmadi, Eko Tjandra, Islamic Fashion Institute, dan lainnya.

Exhibition & Indonesia Halal Showcase akan diselenggarakan secara virtual (daring) melalui www.isef.co.id dan secara offline (luring) di Assembly Hall JCC yang diikuti oleh 339 pelaku usaha di sektor fashion muslim. Mengingat pentingnya peran reseller dan buyer sebagai bagian dari ekosistem industri fesyen, ISEF tahun ini melibatkan dan menggerakkan kekuatan reseller/buyer dengan menghadirkan buyer/reseller nasional maupun internasional.

Model di atas catwalk membawakan koleksi Irma Intan dalam peragaan busana Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC, Kamis, 14 November 2019. Indonesia Sharia Economic Festival merupakan festival ekonomi dan keuangan syariah mengusung tema Embracing Sharia Economis For Stronger & Sustainable Growth. TEMPO/Nurdiansah

Fashion show dan exhibition akan menghadirkan produk busana muslim serta aksesori dengan mutu desain dan kualitas yang siap bersaing di pasar global serta menerapkan konsep sustainable fashion yaitu penggunaan bahan baku dan SDM lokal untuk menggerakkan perekonomian lokal namun mengacu pada inspirasi tren global dan kepedulian akan lingkungan hidup dan sosial.

114 anggota IKRA yang berpartisipasi dalam perhelatan ini telah dilakukan pendampingan terlebih dulu melalui Booth Camp selama 1 bulan dengan pemberian materi tentang branding, marketing, DNA brand, business canvass, sustainable campaign, creative idea, dan financial statement.

Untuk meningkatkan kompetensi designer tanah air, telah diselenggarakan pelatihan berbasis uji kompetisi yang kemudian memfasilitasi peserta terpilih untuk mengikuti uji kompetisi dari LSP Mode Fashion. Selain itu diadakan Webinar Muslim Fashion Week yang terdiri dari Webinar Sertifikasi Profesi dan Webinar Sustainable Fashion .

Sebagai dukungan untuk memperkuat kesiapan pelaku usaha fashion muslim Indonesia dalam menangkap peluang pasar global, IDBC mengadakan DIASPORA TALK dalam rangkaian acara ISEF 2021 dengan menghadirkan narasumber diaspora di sektor fashion dari berbagai negara antara lain Middle East, Eropa, Amerika, Australia, dan China.

Sustainable Muslim Fashion ISEF 2021 diharapkan dapat menstimulasi pelaku usaha fashion muslim di tanah air untuk bangkit pasca pandemi kemudian berkreasi dan berinovasi untuk mengerakkan kembali ekosistem bisnis fashion dari hulu hingga hilir dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dan halal produk dunia.

Baca: 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."