Awas, Komplikasi Diabetes Akut Bisa Terjadi Bila Pasien Terinfeksi Covid-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Wismandari, mengatakan bahwa orang yang memiliki penyakit atau riwayat diabetes kondisinya akan semakin buruk bila pasien diabetes itu terinfeksi COVID-19. ""Bukan hanya Covid-19 yang memburuk, diabetesnya juga memburuk, komplikasi yang akut juga bisa terjadi. Kalau diabetesnya bagus, dia bisa melawan, kalau diabetesnya jelek, dia gampang ditekan sehingga lebih buruk," ujar Wismandari dalam webinar "Pengaruh Diabetes terhadap COVID-19" pada Kamis 7 Oktober 2021.

Orang dengan diabetes memiliki kadar gula dalam darah yang meningkat. Ada beberapa penyebab seseorang terkena penyakit itu. Pertama karena pola hidup yang tidak sehat, sebab lain adalah karena memiliki keturunan riwayat penyakit diabetes. Diabetes juga terjadi ketika kerja insulin yang kurang serta saat insulin di dalam tubuh yang tidak bekerja dengan baik.

Kadar gula darah dalam tubuh bisa berubah-ubah tergantung dari pola makan dan metabolisme tubuh. Setiap rumah sakit pun memiliki kriteria ukuran gula darah tersendri. Adapun secara internasional, gula darah normal ketika puasa adalah di bawah 100 mg/dl (miligram per desiliter). Sedangkan gula darah normal ketika tidak puasa adalah 140-200 mg/dl.

Wismandari mengatakan bahwa infeksi Covid-19 dengan komorbid diabetes adalah dua perpaduan yang sangat tidak bagus. Orang dengan hiperglikemia atau kadar gula tidak terkontrol membuat gula darah menjadi tinggi. Pasien diabetes yang terinfeksi Covid-19, berisiko 88 persen meninggal. Bukan hanya Covid-19 saja yang memburuk, tetapi diabetesnya juga bisa memburuk. "Artinya komplikasi diabetes yang akut bisa terjadi kalau terkena Covid-19 seperti Ketoasidosis Diabetic (KAD) dan Hyperglycemic Syndrome (HHS). Kedua tanda komplikasi tersebut memiliki gejala seperti, mudah haus, sering buang air kecil, mual, gangguan penglihatan, dan kelemahan pada salah satu anggota gerak tubuh," katanya.

Wismandari pun menyarankan bila kadar gula darah pasien Covid-19 di atas 240 mg/dl dalam dua kali pengecekan, maka ia pun meminta pasien untuk segera menghubungi tim medis. "Kalau orang diabetes kena COVID-19, intervensinya akan banyak, juga lebih banyak. Bisa ke ICU juga, apalagi jika pasien yang diabetesnya enggak terkontrol," kata Wismandari.

Namun bila pasien komorbid diabetes terinfeksi Covid-19 tanpa gejala, kata Wismandari, bisa dikategorikan aman. Pasien kategori ini masih memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri d rumah dengan syarat menerapkan etika batuk, rutin memantau gejala, pemeriksaan suhu tubuh dan saturasi 2 kali sehari pagi dan malam, serta rumah memiliki ventilasi yang baik.

Hal terakhir adalah rajin mencuci tangan dan membersihkan alat gula darah setelah digunakan. Wismandari pun mengingatkan bahwa pasien dengan diabetes dapat melakukan vaksinasi Covid-19 apabila gula darah terkendali dan tidak dalam kondisi metabolik akut.

Baca: Alami 3 Gejala Khas Diabetes Ini? Segera Cek Gula Darah Anda

ANDIN SABRINA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."