Status dan Peran Sosial Jadi Tantangan Besar Pengusaha Wanita Selama Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Keterbatasan modal usaha biasanya menjadi faktor utama yang menghambat para pengusaha yang sedang merintis dan menjalankan bisnis dikala pandemi. Namun ternyata kurangnya modal bukan menjadi satu-satunya tantangan utama bagi pebisnis wanita.

Menurut Lidya Saragila selaku perwakilan dari komunitas Women With Impact, dalam menjalankan bisnis, terdapat berbagai tantangan besar yang dihadapi pengusaha wanita terlebih di saat pandemi. Dia menjelaskan bahwa tantangan tersebut berupa peran dan status sosial wanita. Menurutnya wanita dituntut untuk memiliki berbagai peran seperti menjadi ibu dan istri. “Tantangan sosial ya, kita itu mungkin lebih dituntut banyak peran, peran sebagai ibu, harus bener-bener full time juga,” kata Lidya kepada Cantika.com pada Jumat, 17 September 2021.

Berbeda dengan pria, pengusaha wanita dinilai lebih memiliki diskriminasi dalam menjalankan bisnis. Lidya menggambarkan beberapa diskriminasi yang dialami perempuan adalah pada saat mengajukan ide bisnis pada investor, tak jarang dari mereka yang memberikan pertanyaan pribadi, seperti apakah sudah memiliki anak atau suami. Sedangkan pertanyaan serupa, jarang diajukan pada pebisnis pria. “Kalau di dunia professional sekarang, misalnya dari segi mau dapet investment aja gitu, agak lebih susah kalo misalnya perempuan, dibandingkan laki-laki gitu,” kata Lidya.

“Saya memang harus mengakui ada gender diskriminasi itu di dunia bisnis sendiri gitu, dimana perempuan, bahkan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bakal lebih personal question kayak oh Anda punya anak, sementara mungkin kalau foundernya, pemilik bisnisnya laki-laki, pertanyaan tersebut mungkin nggak dipertanyakan,” lanjutnya.

Komunitas Women with Impact

Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut yaitu dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri, sedangkan faktor eksternal berupa dukungan dari orang terdekat seperti keluarga, rekan maupun sahabat. “Paling mendukung kalo eksternal ya pasti keluarga ya, pasti dari keluarga, baik dari orang tua/pasangan, pasti sangat mendukung. Tapi juga saya tekankan lagi, sebenarnya juga bisnis women itu diri sendirinya sendiri, harus mendukung dirinya,” kata Lidya

Selain itu, sharing atau menceritakan keluh kesah selama menjalani usaha kepada sesama pengusaha wanita, dinilai menjadi salah satu langkah untuk saling menguatkan dan mendukung keberlanjutan usaha wanita. “Hanya sekedar sharing dengan teman teman yang lain, mungkin ada temen-temen lain yang bisa kasih solusi atau network, coba ngomong sama yang ini, itu kan sudah membantu banget, karena memang sebenarnya, kalau kita bercerita saja, beban kita jadi lepas kan ya,” kata Lidya

Lidya dan kawan-kawannya menggelar acara Women with Impact Festival. Kegiatan itu diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pengusaha perempuan untuk berdaya, bertukar pikiran dan saling mendukung. Acara bertema “Tetap Berkarya di Tengah Pandemi” diharapkan mampu membantu pebisnis wanita untuk tetap menjalankan bisnisnya terutama selama pandemi. “Bisnis itu kan nggak bisa setengah-setengah, harus bener-bener dilakuin, kalau nggak dilakuin dengan banyaknya tantangan sekarang kayak pandemi, dan dunia yang berputar semakin cepat, jadi tentunya, harus mengusahakan bisnisnya juga,” kata Lidya

Acara Women with Impact Festival akan diselenggarakan secara virtual pada hari Sabtu dan Minggu, 2-3 Oktober 2021 mendatang dan terbuka untuk umum. Pebisnis wanita dan pria diberi kesempatan untuk saling berdiskusi dan sharing bersama dalam seminar dan pelatihan bersama Women with Impact. “(Kegiatan ini) Untuk umum, siapa saja, mau laki-laki, mau perempuan,” kata Lidya. “Jadi kita semua open (terbuka), materi kita nggak cuma buat perempuan aja kok,” lanjutnya.

Baca: Childfree Bisa Jadi Pilihan, tapi Pahami Risiko Kesehatannya untuk Wanita

FAHIRA NOVANRA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."