Ibu Hamil dan Vegetarian Rentan Kekurangan Zinc, Simak Faktanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda, zinc merupakan mineral penting yang secara alami ada dalam beberapa makanan dan tersedia sebagai suplemen makanan. Seseorang dengan kekurangan zinc ditandai dengan keterlambatan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, dan gangguan fungsi tubuh.

Dalam kasus yang lebih parah, kekurangan zinc dapat menyebabkan rambut rontok, diare, hormon seksual tertunda, impotensi, hipogonadisme pada pria, dan lesi mata dan kulit. Selain itu, dapat terjadi pula penurunan berat badan, penyembuhan luka yang lama, kelainan perasa, dan kelesuan mental.

Kendati demikian, masih banyak dari gejala ini yang tidak spesifik dan kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk memastikan apakah ada kekurangan zinc atau tidak. 

Berikut merupakan 6 golongan orang yang berisiko mengalami kekurangan zinc yang dilansir dari laman National Institute of Health, Kamis, 29 Juli 2021. 

1. Orang dengan Gastrointestinal

Operasi gastrointestinal dan gangguan pencernaan dapat menurunkan penyerapan zinc dan meningkatkan kehilangan zinc endogen terutama dari saluran pencernaan dan ginjal. Penyakit lain yang terkait dengan kekurangan zinc adalah sindrom malabsorpsi, liver kronis, ginjal kronis, sel sabit, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. Diare kronis juga dapat menyebabkan hilangnya zinc secara berlebihan.

2. Vegetarian

Seorang vegetarian yang biasanya mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian dalam jumlah tinggi. Makanan tersebut mengandung fitat yang mengikat zinc dan menghambat penyerapannya. Vegetarian terkadang membutuhkan sebanyak 50 persen lebih banyak RDA untuk zinc daripada non-vegetarian.

3. Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil terutama mereka yang awal kehamilannya dengan status zinc marginal memiliki peningkatan risiko kekurangan zinc karena sebagian kebutuhan zinc janin lebih tinggi. Laktasi juga dapat menguras simpanan zinc ibu.

4. Bayi dengan ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) menyediakan zinc yang cukup untuk 4-6 bulan pertama umur bayi. Namun, tidak memberikan jumlah zinc yang direkomendasikan untuk bayi usia 7-12 bulan. Selain ASI, bayi usia 7-12 bulan harus mengonsumsi makanan sesuai dengan usianya atau susu formula yang mengandung zinc.

5. Orang dengan Penyakit Sel Sabit

Hasil dari survei menunjukkan bahwa 44 persen anak-anak dengan penyakit sel sabit memiliki konsentrasi zinc plasma yang rendah. Hal ini dimungkinkan karena kebutuhan nutrisi yang meningkat dan/atau status gizi yang buruk. Kekurangan zinc juga memengaruhi sekitar 60-70 persen orang dewasa dengan penyakit sel sabit. Suplementasi zinc telah terbukti meningkatkan pertumbuhan pada anak-anak dengan penyakit sel sabit.

6. Pecandu Alkohol

Sekitar 30-50 persen pecandu alkohol memiliki status zinc yang rendah karena konsumsi etanol dapat menurunkan penyerapan zinc pada usus dan meningkatkan ekskresi zinc pada urin. Selain itu, variasi dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh banyak pecandu alkohol sangat terbatas menyebabkan asupan zinc yang tidak memadai.

Baca: Selain Air, Anak yang Alami Diare Wajib Minum Oralit dan Zinc

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."