Napas Terasa Sesak? Yuk Cek Saturasi Oksigen Normal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrator oximeter. Pixabay

Ilustrator oximeter. Pixabay

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang dengan COVID-19 memiliki kadar oksigen yang rendah dalam darah mereka, bahkan ketika mereka merasa sehat. Kadar oksigen yang rendah dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa perawatan medis diperlukan.

Sebuah oximeter mengukur berapa banyak oksigen dalam darah seseorang. Oximeter menjadi perangkat kecil yang menjepit ke jari, atau bagian lain dari tubuh. Oximeter sering digunakan di rumah sakit dan klinik dan dapat dibeli untuk digunakan di rumah.

Melansir laman Departement of Healt Minnesota, Kamis 22 Juli 2021, banyak orang menganggap kadar oksigen sebagai tanda penting seberapa baik tubuh bekerja, seperti halnya tekanan darah atau suhu tubuh seseorang. Orang yang memiliki kondisi paru-paru atau jantung dapat menggunakan oksimeter denyut di rumah untuk memeriksa keadaan mereka, seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan mereka. Orang dapat membeli oximeter nadi tanpa resep di beberapa apotek dan toko.

Lalu berapa saturasi oksigen seseorang dapat dikatakan normal? Tingkat saturasi oksigen normal biasanya 95 persen atau lebih tinggi. Anak yang sehat memiliki kadar saturasi oksigen 95-100 persen. Jika kadar oksigen rendah, anak mungkin memerlukan terapi oksigen. Kadar saturasi oksigen normal pada dewasa sama dengan anak-anak yakni sekitar 95-100 persen.

Orang dewasa dengan saturasi oksigen di bawah 92 persen membutuhkan terapi oksigen tambahan. Orang dewasa yang lebih tua biasanya memiliki tingkat saturasi oksigen yang lebih rendah daripada orang dewasa yang lebih muda. Misalnya, seseorang yang berusia lebih dari 70 tahun mungkin memiliki tingkat saturasi oksigen sekitar 95 persen, yang merupakan tingkat yang dapat diterima.

Beberapa orang dengan penyakit paru-paru kronis atau sleep apnea dapat memiliki kadar normal sekitar 90 persen. Pembacaan “SpO2” pada pulse oximeter menunjukkan persentase oksigen dalam darah seseorang. Jika pembacaan SpO2 di rumah Anda lebih rendah dari 95 persen, hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat di daerah Anda.

Dapatkah oximeter denyut mengetahui apakah seseorang mengidap COVID-19 atau seberapa baik keadaan mereka jika mereka mengidapnya? Penggunaan oximeter tidak direkomendasikan sebagai cara untuk mengetahui apakah seseorang memiliki COVID-19. Lakukan tes jika Anda memiliki tanda-tanda COVID-19 atau jika Anda dekat dengan seseorang yang memilikinya.

Jika seseorang memiliki COVID-19, oximeter nadi dapat membantu mereka menjaga kesehatan mereka dan untuk mengetahui apakah mereka memerlukan perawatan medis. Tingkat oksigen yang diukur dengan oksimeter nadi bukan satu-satunya cara untuk mengetahui seberapa sakit seseorang.

Beberapa orang mungkin merasa sangat sakit dan memiliki kadar oksigen yang baik, dan beberapa mungkin merasa baik-baik saja, tetapi memiliki kadar oksigen yang buruk.

Kadar oksigen mungkin rendah jika seseorang merasa sesak napas, bernapas lebih cepat dari biasanya, atau merasa terlalu sakit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, bahkan jika oximeter nadi mengatakan kadar oksigen mereka normal.

Baca: Begini Cara Pakai Oximeter di Jari Tangan, Jangan Usai Berjemur

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."