4 Ramalan Mbak You yang Sempat Bikin Heboh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Mbak You. Instagram/@mbakyou17

Mbak You. Instagram/@mbakyou17

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Peramal kejawen, Mbak You meninggal pada 1 Juli 2021, siang ini. Ia meninggal satu jam setelah dilarikan ke Rumah Sakit Premiere Bintaro, Tangerang Selatan. Belum diketahui meninggalnya peramal yang sering berbicara di media itu. Sosok Mbak You dikenal sebagai paranormal yang sering mengungkapkan ramalannya yang menuai pro dan kontra.

Berikut deretan ramalan kontroversial Mbak You.

Pertama, baru-baru ini heboh ramalan Mbak You tentang pernikahan Rizky Billar dan Lesty Kejora yang akan berumur pendek. "Pernikahan itu bisa cerai karena ada pihak ketiga, dari pihak Rizky Billar. Kalau Lesty Kejora orangnya termasuk orang yang ngikuti pakem," kata Mbak You dalam unggahan YouTube podcast Denny Darko tanggal 25 Februari 2021. Hal ini pun tidak dianggap serius oleh kedua pasangan itu, Rizky Billar dan Lesti Kejora memilih untuk fokus pada pernikahannya yang rencananya akan dilangsungkan pada 23 Juli 2021.

Kedua, ramalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser pada awal 2021. Ia sempat diancam netizen akan dilaporkan ke polisi karena ramalannya soal pergantian presiden ini menyebar. "Konflik dan kejahatan atau pun hal yang menyangkut penjarahan akan ada di 2021. Penjarahan besar, ada politik memanas dan ada bahasa-bahasa yang mungkin secara politiknya pergantian presiden. Sudah ada tanda-tandanya, dari mulai daerah sampai ke atas," kata Mbak You.

Kendati begitu, Mbak You pun mengklarifikasi isu ramalan lengsernya Jokowi pada 2021. Menurutnya, Jokowi akan tapi pada 2024 akan ada pergantian presiden. "Di preskon 2020, di tahun mendatang pergantian presien di 2024 itu ada pergantian presiden, bukan pergantian presiden sekarang. Bukan 2021, tapi di saat nanti di pergantian presiden 2024 akan ada ganti presiden, bukan 2021 ganti presiden," kata Mbak You dalam unggahan YouTube tanggal 15 Januari 2021.

Ketiga, insiden pesawat jatuh. "Insiden pesawat akan ada. Ada lambang warna merahnya dan biru, bermasalah serta ada korban jiwa. Itu akan terjadi di pertengahan sebelum bulan Juli, tetapi harapan saya, yang saya sebutkan kalau itu berupa kecelakan jangan sampai terjadi. Kita semua inginnya selamat," ucap Mbak You dalam unggahan Instagram tanggal 4 Januari 2021.

Netizen pun mengaitkan ramalan Mba You dengan kecelakaan jatuhnya Maskapai Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta - Pontianak pada 9 Januari 2021. Pesawat itu membawa 62 orang, terdiri 2 Pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang. Burung besi itu take off pada pukul 14.36 Wib dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Baru 4 menit mengudara, pesawat itu pun hilang kontak.

Keempat, banyaknya bencana alam tak terduga akan terjadi, mulai dari letusan gunung berapi, banjir, sampai gempa bumi. "Awal 2021 akan terjadi bencana alam. Jadi ada gunung yang akan erupsi, dan akhirnya akan meletus. Terdapat beberapa tempat, dan banyak tempat yang akan terkepung oleh debu," kata Mbak You. Bahkan gunung yang tidak aktif pun akan meletus pada tahun 2021. Tak hanya itu, ia juga membahas pergerakan air laut ke darat. Dari tahap pertama, kedua dan ketiga, pergerakan laut ke darat secara bertahap akan meluas. Bagi orang-orang di pantai, mungkin mereka harus waspada saat ini. Saya tidak mencoba menakut-nakuti Anda, tetapi akan ada ketidaknyamanan." katanya.

Netizen mengaitkan ramalan Mbak You itu dengan beberapa bencana yang terjadi pada awal Januari 2021 di Indonesia. Beberapa bencana itu di antaranya adalah longsor di Sumedang, Jawa Barat pada 9 Januari 2021, gempa di Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat pada Kamis 14 Januari 2021 dan Jumat 15 Januari 2021. Ada pula bencana gunung meletus di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada pertengahan Januari 2021.

Baca: Peramal Mbak You Meninggal, Jenazahnya Akan Dimakamkan di Salatiga

NATHASYA ESTRELLA | YOUTUBE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."