Menilik Plus Minus Tabir Surya Mineral dengan Tabir Surya Kimia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan sedang memilih berbagai jenis tabir surya. shutterstock.com

Ilustrasi perempuan sedang memilih berbagai jenis tabir surya. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tabir surya merupakan salah satu produk perawatan kulit yang berperan penting menjaga kesehatan kulit dari teriknya paparan sinar matahari. Selain itu, juga bermanfaat mencegah noda hitam di wajah hingga penuaan dini. Dari sederet manfaat itu, langkah penting selanjutnya adalah memilih tabir surya yang sesuai jenis kulit dan aman untuk kulit. Apa saja kriterianya?

Disarankan memilih tabir surya yang terbuat dari mineral seperti Zinc Oxide / Titanium Dioxide dan tidak mengandung filter matahari kimia.

Ada dua jenis filter matahari yang digunakan dalam tabir surya. Yang pertama,
filter matahari berbasis kimia atau organik seperti Homosalate, Octinoxate, Octocrylene, Avobenzone, Oxybenzone & Benzonephenone bekerja dengan menyerap sinar matahari yang berbahaya. Ada pula filter matahari fisik atau mineral, atau anorganik seperti Zinc Oxide dan Titanium Dioxide yang berfungsi memantulkan sinar matahari.

Jadi pada dasarnya, baik dengan menyerap atau memantulkan, filter matahari ini melindungi kulit dari sinar UVA/UVB yang berbahaya. Kedua metode sama-sama bekerja dalam hal perlindungan matahari, jadi memilih tabir surya apa pun dengan peringkat SPF yang cukup dan PA +++ cukup baik.

Terlepas dari penyaringan UVA / UVB yang efisien, ada beberapa aspek perlindungan matahari yang lebih penting untuk dipertimbangkan. Ini adalah penyerapan, penyumbatan pori, dan sensitivitas kulit. Tabir surya kimia berpotensi menembus kulit, yang tidak diinginkan dan sulit ditoleransi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Baca juga: 4 Mitos Seputar Tabir Surya, Jadi Racun dan Bahayakan Tulang

Tabir surya mineral, di sisi lain, tidak masuk ke kulit dan dapat mengurangi sensitivitas kulit. Akibatnya, tabir surya berbasis mineral relatif lebih disukai daripada tabir surya berbasis kimia

Meski begitu, ada yang perlu diingat soal efek samping pemakaian tabir surya mineral pada kulit. Tabir surya mineral memiliki penampilan seperti tanah liat putih alami. Saat dioleskan ke kulit, mungkin meninggalkan bercak putih yang bisa menganggu penampilan Anda.

Untuk menghindari itu, beberapa formulator mulai menggunakan Zinc Oxide dan Titanium Dioxide berukuran nano, yang tidak menghasilkan bercak putih tetapi dapat menyebabkan penyumbatan pori karena ukurannya yang kecil.

Jadi, lebih baik tabir surya mineral atau tabir surya kimia? Kebanyakan dokter kulit menyarankan untuk menggunakan tabir surya berbasis mineral, jadi temukan yang paling cocok untuk jenis kulit Anda.

PINK VILLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."